PANGKALAN BUN – Kisruh masalah penyegelan dan pasang garis polisi oleh TNI Angkatan Udara Lanud Iskandar Pangkalan Bun, mendapat mendapat tanggapan Gusti Kadran, tokoh di kabupaten itu. Ia meminta masyarakat supaya tidak terprovokasi komentar-komentar di media sosial dan komentar lainnya yang tidak jelas sumbernya.
”Persoalan itu harus benar-benar dicermati dan ditangani oleh Pemerintah Kabupaten. Kita berharap bisa segera diselesaikan dengan cara duduk bersama menggunakan data dan fakta sehingga tidak saling klaim dan masing-masing merasa paling benar,”ungkap Gusti Kadran, Sabtu (25/6).
Ditambahkannya, fakta dan data perlu diungkap. Sehingga tidak ada lagi prasangka dan saling tuduh. Ia tidak menuding siapa yang benar dan siapa yang salah. Hanya saja, kata Gusti Kadran, mungkin masyarakat ada yang benar bahwa yang digarap adalah memang lahannya karena memiliki bukti. Begitu juga sebaliknya TNI AU bisa saja berniat hanya mengamankan aset karena juga memiliki bukti.
”Menurut kita lebih baik harus diketahui dulu duduk persoalannya, apalagi ini menjelang pilkada jangan sampai nantinya dimanfaatkan kalangan tertentu,”pintanya.
Intinya, ia berharap masyarakat jangan sampai terprovokasi. Jika memang benar masyarakat meyakini bahwa yang digarap adalah lahannya ia meminta supaya dipertahankan dengan bukti yang ada. Tetapi jangan sampai lahan tersebut justru diperjualbelikan nantinya.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Pemerintah kabupaten sudah harus segera turun tangan, menyelesaikan persoalan ini, komentar di media sosial seperti facebook dan medsos lainnya kurang terukur sehingga perlu duduk bersama mengambil solusi,” bebernya.
Ia meyakini masyarakat dan TNI AU sama-sama memiliki bukti. Ia mencermati beberapa kali pergantian Komandan Lanud tetap saja persoalan tersebut belum klir. Jadi, menurut Gusti Kadran tidak bisa juga langsung menuding kepemimpinan Komandan Lanud yang sekarang sewenang-wenang. Meskipun berganti komandan jika tidak dibahas tuntas dan difasilitasi oleh pemkab tentu akan berkepanjangan.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat yang lahannya disegel dan dipasang garis polisi ada yang mengaku sudah tinggal dilokasi tersebut sejak sebelum ada TNI AU. Namun warga heran tiba-tiba lahannya diklaim masuk lahan TNI AU. Sementara pihak TNI AU sendiri juga mengaku hanya mengamankan aset yang katanya sudah bersertifikat.(sam/oes)
Baca Juga: Teganya, Tak Ada Koordinasi, TNI AU Seenaknya Segel Rumah Warga