SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus bergerak maju dalam upaya pengelolaan limbah medis dan rumah tangga dengan menggandeng investor asal Kuala Lumpur, Malaysia, Nusa Suriamas Group. Kerja sama ini berfokus pada pembangunan pabrik pengolahan limbah medis yang direncanakan beroperasi pada 2026 mendatang.
Bupati Kotim Halikinnor menjelaskan bahwa sebelumnya proyek ini sempat tertunda akibat kendala lokasi. Pabrik yang awalnya direncanakan dibangun di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) tidak memenuhi syarat karena pengolahan limbah medis dan rumah tangga termasuk dalam kategori industri yang harus berada di kawasan industri. Namun, setelah melalui proses panjang, Pemkab Kotim akhirnya menemukan solusi dengan memilih kawasan industri Bagendang sebagai lokasi pembangunan.
"Saat ini, kami sudah menandatangani kesepakatan dengan Nusa Suriamas Group. Mereka memiliki pengalaman yang cukup dalam pengelolaan limbah medis, dan kami sangat optimis pabrik ini bisa segera dibangun dan beroperasi," ujar Halikinnor, Rabu (16/4).
Menurut Halikinnor, MoU dengan investor asal Kuala Lumpur sempat terhambat karena faktor lokasi, namun pihaknya kini telah berhasil mengatasi masalah tersebut dan memindahkan proyek ke kawasan industri yang lebih sesuai.
"Kami sudah mendapatkan tanah di kawasan industri Bagendang, tahun ini proses pembangunan sudah dimulai," tambahnya.
Proyek ini tidak hanya berfokus pada limbah medis, namun juga akan mencakup pengelolaan limbah rumah tangga yang nantinya dapat menghasilkan produk berguna seperti paving dan briket.
"Yang terpenting, pengelolaan sampah ini bisa berlangsung dengan baik, yang pada akhirnya akan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan," kata Halikinnor.
Pemkab Kotim pun berkomitmen penuh untuk mendukung proses perizinan dan memberikan segala bentuk dukungan yang dibutuhkan untuk kelancaran proyek ini. "Kami bersinergi dengan pemerintah pusat untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai dengan harapan," imbuh Halikinnor.
Sebelumnya, CEO Nusa Suriamas Group Abu Sarin Baha menekankan bahwa pembangunan pabrik ini akan mengurangi ketergantungan Kotim pada pengolahan limbah medis yang selama ini harus dikirim ke daerah lain.
"Pabrik ini akan meningkatkan efisiensi pengolahan limbah medis dan memberikan solusi yang lebih aman bagi lingkungan kita," kata Abu Sarin.
Dalam kerja sama ini, Nusa Suriamas Group berkomitmen untuk membawa teknologi canggih dalam pengolahan limbah medis. Mesin-mesin pengolah limbah medis yang akan digunakan berasal dari Korea Selatan dengan kapasitas awal 7,2 ton per hari, yang dapat ditingkatkan jika dibutuhkan.
Dengan luasan lahan lebih dari empat hektare yang disiapkan, rencana pembangunan pabrik ini diyakini akan memberi dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan perekonomian lokal. Diharapkan pada tahun 2026, pabrik pengolahan limbah ini dapat mulai beroperasi dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Kotim. (yn/yit)