PANGKALAN BUN – Mendekati Lebaran, calo tiket kapal laut semakin gila-gilaan menaikkan harga. Tiket yang semestinya Rp 180 ribu dijual hingga Rp 600 ribu.
Mahalnya tiket kapal laut ini terpaksa dibeli oleh tujuh orang dari Manis Mata Kalimantan Barat. Mereka membeli harga tiket KM Egon di agen tiket Aloha senilai Rp 600 ribu.
”Mahal sekali, harganya tadi kami beli Rp 600 ribu per tiket. Kami kaget harganya mahal banget. Tapi kami pasrah yang penting bisa pulang,” kata Yulianto bersama enam rekannya dari Manis Mata.
Darminto dari Nanga Bulik, Lamandau, juga terpaksa membeli tiket Rp 550 ribu. Nama antara pemegang tiket dan yang tertera di tiket pun berbeda. ”Beli dari orang sudah dua hari, saya beli saja yang penting bisa pulang. Memang harganya mahal sekali karena dimakelarin sama calo,” kata penumpang yang akan pulang ke Blora Jawa Tengah ini.
Sedangkan Kepala Cabang PT Pelni Yursal mengatakan, terkait tingginya harga tiket ini bukan kewenangannya. Pelni mematok harga Rp 180 ribu. Jika ada oknum yang merasa keberatan mestinya lapor ke pihak berwajib.
“Kalau kita sekarang tidak ada kelas jadi pelayanan semua sama. Harga tiket kita patok Rp 180 ribu untuk KM Egon ini. Kalau di luar itu beli dari calo dan agen, silahkan komplain yang bersangkutan,” ujarnya.
Terhitung sejak 16 Juni hingga 27 Juni, sebanyak 10 ribu pemudik telah meninggalkan Kobar. Angka bakal terus bertambah hingga tanggal 5 Juli mendatang.
Peningkatan jumlah pemudik terjadi sejak 16 Juli lalu. Setiap hari selalu ada kapal dengan rute Kumai-Tanjung Perak, Kumai-Tanjung Mas, dan Kumai-Kendal. Sejak tanggal 16 Juni hingga 26 Juni terdapat 10 kapal yang terdiri dari kapal empat kapal Pelni dan enam kapal Darma Lautan Utama dengan penumpang 8.891. Sedangkan untuk Senin (27/6), KM Egon mampu mengangkut kurang lebih 700 penumpang dan KM Kalibodri dengan 450 penumpang. Total warga yang sudah meninggalkan Kobar dengan kapal laut mencapai 10 ribu penumpang.
---------- SPLIT TEXT ----------
GM Pelindo III Kumai Jasril mengatakan, peningkatan penumpang belum signifikan. Kapal masih mampu mengangkut penumpang yang ada. “Masih standar saja yang, belum ada peningkatanan yang membeludak. Masih aman saja,” kata Jasril.
Untuk mengantisipasi jika terjadi kelonjakan penumpang, pihaknya juga sudah melakukan perbaikan. Serta menambah fasilitas di luar ruang terminal penumpang. Sehinga semua dapat dimanfaatkan oleh seluruh calon penumpang saat menunggu kedatangan kapal.
“Kalau melihat pemudik yang ada, masih wajar. Tidak ada lonjakan tajam. Karena setiap hari selalu ada kapal baik itu dari Pelni ataupun dari DLU,” ujarnya.
Seperti Senin (27/6), KM Egon mengangkut kurang lebih 700 pemudik dengan tujuan Semarang. Sedangkan malam harinya yang diprediksi sandar pukul 21.00 WIB ada KM Kalimutu dengan tujuan Surabaya.
“Mungkin karena banyak kapal jadi yang merapat jadi tidak terlalu signifikan kenaikan. Rata-rata setiap hari ada penumpang yang terangkut,” jelasnya.
Mendekati Lebaran, diprediksi jumlah penumpang bakal meningkat tajam. Pelabuhan Roro mendapat jatah empat kali pelayanan mudik menggunanakan KM Kalibodri sehingga bisa mengurangi tingkat kepadatan di Pelabuhan Panglima Utar.
“Baru hari ini mulai melayani penumpang. Jadwalnya ada empat kali dan mudahan lancar,” kata Kadishubkominfo Petrus Rinda kemarin. (rin/yit)