SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung penuh pembangunan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang digagas Polres Kotim. Dukungan ini diberikan sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menangani masalah gizi buruk dan stunting secara konkret dan berkelanjutan.
Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, dapur gizi tersebut sangat relevan dengan prioritas Pemkab dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Terutama pada kelompok rentan, seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
”Program ini sangat sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Langkah ini tentu tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Butuh kolaborasi seperti ini untuk hasil yang maksimal,” ujar Irawati saat menghadiri peletakan batu pertama dapur gizi di Jalan Wengga Metropolitan, Senin (7/7).
Meski pembiayaan pembangunan berasal dari Badan Gizi Nasional (BGN), Irawati memastikan Pemkab Kotim akan terlibat aktif dalam mendukung jalannya program, baik dari sisi koordinasi lintas sektor maupun fasilitasi lainnya.
”Kami siap berkontribusi, apalagi ini menyasar langsung ke tingkat bawah, menyentuh siswa dan keluarga mereka. Ini bentuk pelayanan publik yang nyata,” katanya.
Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain menjelaskan, dapur ini akan melayani sekitar 2.700 siswa dari 22 sekolah di wilayah Baamang Barat. Makanan yang diproduksi nantinya akan dikirim langsung ke sekolah-sekolah, terutama yang berlokasi dalam radius tempuh maksimal 30 menit.
Pengelolaan dapur akan dilakukan oleh Yayasan Kemala Bhayangkari, mulai dari proses persiapan, pengolahan hingga distribusi makanan. Proyek ini ditargetkan selesai dan mulai beroperasi penuh dalam tiga bulan ke depan.
Pemkab berharap keberadaan dapur gizi ini dapat menjadi salah satu solusi jangka menengah dalam menangani persoalan gizi yang masih ditemukan di beberapa wilayah Kotim, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan makanan sehat sejak dini. (yn/ign)