PANGKALAN BUN - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kobar berencana akan mengubah kendaraan angkutan kota (angkot) di dalam kota Pangkalan Bun untuk mengantar jemput pelajar sekolah. Ha itu dilakukan karena kondisi angkot saat ini dianggap kurang produktif di dalam kota. Bahkan, dari 11 trayek, kini hanya menyisakan 2 trayek saja yang beroperasi.
Kepala Dishubkominfo Kobar Petrus Rinda mengatakan, angkutan anak sekolah yang beroperasi saat ini hanya tersedia satu unit bus saja. Jumlah itu tidak mencukupi untuk mengcover kebutuhan antar jemput anak sekolah di Pangkalan Bun.
"Bus yang ada hanya melayani SMP 7. Selebihnya anak-anak sekolah ini menggunakan sepeda motor sendiri dan diantar jemput orang tua mereka,” ujarnya.
Selain menambah sarana untuk antar jemput anak sekolah, dijelaskan Petrus rencana itu juga untuk meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi yang dipakai anak-anak sekolah. Sebab rata-rata mereka masih belum cukup umur untuk mengendrai sepeda motor di jalan raya.
"Ini juga sekaligus untuk mencegah menyebarnya penggunaan roda dua oleh anak-anak sekolah yang belum saatnya. Selain itu juga untuk meringankan beban orang tua dalam mengantar jemput anak-anak mereka, terlebih orang tua yang bekerja sebagai PNS," imbuh Petrus Rinda.
Rencana itu juga diamini oleh Supriyadi salah satu sopir angkot. Menurutnya jika hal teraebut duiharapkan bisa menambah penghasilan mereka yang kini mulai menipis.
"Saya sangat setuju rencana itu, selain menambah penghasilan, kami juga memiliki penumpang tetap," tandasnya.
Dishubkominfo Kobar saat ini akan merumuskan, biaya angkutan sekolah dengan angkot itu yang nantinya akan ditanggung oleh pemerintah atau pihak ketiga. (rin/gus)