PALANGKA RAYA – Sertifikasi guru rupanya menjadi penilaian tersendiri bagi Wali Kota Palangka Raya. Menurutnya, sertifikasi hanya membuat guru gencar mengejar kuantitas mengajar tanpa memperhatikan kualitas pembelajaran terhadap siswa.
Untuk itu, dengan tegas Wali Kota HM Riban Satia mengatakan, dia tidak setuju dengan adanya sertifikasi guru yang saat ini diberlakukan. Pasalnya, sertifikasi tersebut tidak membuat guru lebih baik dalam bekerja, karena mereka hanya mengejar kuantitas.
"Saya dari dulu tidak setuju dengan adanya program sertifikasi itu. Itu sangat mengganggu kinerja guru, karena mereka harus mengikuti berbagai pelatihan untuk mendapatkan label itu, sehingga banyak meninggalkan pelajaran tuk siswa," tegas Riban Satia, Kamis (25/8).
Menurutnya, kalau pemerintah pusat ingin mensejahterakan guru tidak perlu dengan cara yang demikian. Begitu juga jika pemerintah ingin guru memiliki kompetensi.
"Kan disetiap perguruan tinggi atau universitas untuk menjadi guru yang profesional sudah pelajari. Kalau untuk menyejahterakan, saya kira berikan tunjangan yang tepat agar mereka meningkatkan kemampuan mereka," tukasnya.
Riban ingin sertifikasi guru agar dikaji kembali. Pasalnya, banyak waktu untuk guru mengikuti program tersebut, sementara hasil juga tidak terlalu maksimal.
"Saya kira perlu dikaji kembali. Kita lihat proses sertifikasi itu banyak menyita waktu guru. Ini tentu merugikan siswa, karena guru sibuk juga ikut sertifikasi," tandasnya. (arj/vin)