SAMPIT- Ketersediaan saluran air bersih di Kota Sampit belum 100 persen terpenuhi. Pasalnya, produksi air PDAM Dharma Tirta Sampit tidak mampu melayani secara menyeluruh. Kekurangan ini dialami merata di wilayah Sampit terutama sejumlah perumahan yang baru dibangun oleh pemiliknya.
“Kita mengejar 30 persen wilayah Sampit harus tercapai pemasangan dan penyaluran air bersih. Masyarakat mampu membayar, tapi produksi PDAM belum mampu melayani,” ucap Direktur PDAM Dharma Tirta Sampit, Firdaus Herman Ranggan, Jumat (26/8).
Penyaluran air hampir merata, hanya saja disejumlah perumahan baru yang belum tertangani. Banyaknya pembangunan di Sampit tentu memerlukan ketersediaan air disetiap bangunan tersebut. Sementara, PDAM belum siap mendirikan jaringan. Pihaknya bahkan mengaku kewalahan mengantisipasi permintaan masyarakat. “Volume air kurang dibanding dengan permohonan, produksi masih di bawah standar,” terang Firdaus.
Lebih lanjut, Firdaus membeberkan penyaluran air di wilayah Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang sudah siap difungsikan untuk cadangan kekurangan air di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit. Di Bagendang didirikan unit baru yang rampung diperkirakan April lalu. Unit tersebut dipersiapkan untuk menangani permasalahan air di Kotim bagian Selatan. Terutama saat musim kemarau agar membantu masyarakat sekitar wilayah itu.
“Bentuknya unit baru seperti di PDAM Dharma Tirta Sampit, pipa sudah tersambung sampai Samuda. Tinggal dioperasionalkan saja,” tandasnya. (ara/fin)