PULANG PISAU- Sulitnya akses jalan menuju kawasan tambak milik masyarakat di Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala mendapat tanggapan serius dari Suhardi, anggota DPRD Pulang Pisau. Dia menjanjikan masalah itu akan diperjuangkan supaya ke depannya terutama para petani tambak tidak lagi kesulitan untuk menjual hasil ikan.
"Saya akan usulkan masalah perbaikan Infrastuktur. Diantaranya adalah jalan menuju kawasan Cemantan, saya rasa perlu dibuat semacam jembatan boks, kira-kira di butuhkan sekitar 20 buah untuk menghidupkan jalan dari kecamatan menuju kawasan tambak masyarakat. Caranya bisa dibuat bertahap, misal setahun berapa boks yang dibuat kemudian lanjut lagi hingga selesai. Dan saya usul jembatan boksnya dari cor beton saja. Jangan dari kayu ulin agar tidak di curi," ujar Wakil Rakyat yang terpilih dari Dapil Kahayan Kuala dan Sebangau Kuala ini.
Menurutnya, infrastruktur jalan menuju ke kawasan tambak milik masyarakat terutama di Bahaur sudah dianggap prioritas. Bahkan, pada saat beberapa kali turun reses kondisinya hingga saat ini memprihatinkan
"Di sana (Bahaur,Red) ikan kita melimpah namun menjualnya yang sulit karena kendala infrastuktur tadi, makanya banyak nelayan yang melepas ikan-ikannya justru ke pembeli dari Banjarmasin. Sebab pengepul dari Banjarmasin itu jemput bola, mereka beli dan angkut lewat laut," kata Politisi Golkar ini.
Selain pentingnya membuat jembatan, perlu juga adanya peningkatan pengaspalan jalan. Khususnya yang menuju arah Sei Tunggul, Barunai dan Bahaur Tengah. Disitu, jelas Suhardi, diyakini menjadi jalur angkutan barang andai nanti pelabuhan beroperasi. Karena kendala utama adalah dijalan, sebab status jalan itu masih tarik menarik antara milik daerah dan jalan provinsi.
"Kami nanti akan coba berkonsultasi ke pihak eksekutif tentang perbaikan jalan itu. Kalau memang ranahnya di bawah kabupaten, segera saja masukan usulan perbaikannya. Tapi kalau misal jalan provinsi, kita harus dorong agar pihak provinsi menganggarkan. Sebab saat ini jalur ke Pandih Batu dan Maliku sudah lumayan. Sekarang tinggal ke arah Kahayan Kuala, Bahaur saja," tegasnya.
Ditambahkannya, sebelumnya pernah mengusulkan perbaikan jalan tersebut. Namun entah kenapa saat itu usulan di geser ke daerah lain, sehingga rencana untuk membuka akses wilayah tersebut belum bisa terealisasi. Namun di pembahasan APBN berikutnya, Suhardi komitmen untuk mengusulkan lagi dan meminta dukungan dari rekan fraksi lainnya untuk menekan eksekutif bisa mengabulkan pembangunan jembatan dan jalan. (ds/fin)