KASONGAN - Kejadian tengelamnya perahu kelotok yang ditumpangi 16 siswa SMAN 1 Tasik Payawan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan beberapa waktu lalu mendapat sorotan Ketua Komisi I DPRD Katingan Karyadi, Senin (5/9) lalu.
Dirinya berharap kejadian itu tidak terulang lagi. Fasilitas perahu kelotok sebagai sarana transportasi bagi pelajar di desa-desa diimbau untuk diperhatikan Pemkab Katingan.
"Kita bisa melihat fasilitas anak-anak sekolah yang ada di ibu kota Kabupaten Katingan mengunakan bus bus sekolah antar jemput. Begitu juga harapan kita jangan ada perbedaan dengan yang di desa-desa," ujarnya.
Menurut Karyadi, untuk wilayah Desa Handiwung sampai sekarang belum tembus jalan darat. Oleh karena itu, sudah seyogianya fasilitas angkutan mereka diperhatikan. Meskipun tidak ada korban luka maupun jiwa, namun kejadian itu diharapkan menjadi pelajaran ke depan.
Dikatakannya, para pelajar ini merupakan generasi penerus bangsa yang harus ditunjang dan didukung dalam mengejar pendidikan. Pemkab Katingan melalui dinas terkait harus memikirkan masa depan mereka untuk bersekolah salah satunya dengan memperhatikan transportasi perahu.
"Kita menyarankan kepada dinas terkait untuk membuat terobosan baru seperti alternatif dengan membuat perahu atau kapal yang permanen dan disubsidi oleh pemerintah. Dengan harapan dapat meringankan beban biaya pulang pergi anak-anak sekolah," saran dia.
Sebelumnya perahu kelotok yang ditumpangi 16 orang siswa SMAN 1 Tasik Payawan karam di tengah DAS Katingan pada Jumat (2/9) sekitar pukul 11.45 Wib lalu. Pada saat itu mereka hendak pulang ke Desa Handiwung, namun di tengah perjalanan perahu bermesin diesel itu mengalami kebocoran lantaran material kayu yang lapuk.
Beruntung diwaktu yang hampir bersamaan datang kapal beras yang dikemudikan Darniansyah. 16 siswa yang terdiri delapan perempuan dan delapan laki-laki itupun berhasil dievakuasi meskipun tas beserta kelengkapan sekolah lainnya basah terendam air. (agg/fin)