PANGKALAN BUN – Petani ikan keramba di Sungai Arut, Pangkalan Bun, kembali menerima pukulan berat. Banyak ikan di keramba mati. Hingga saat ini belum diketahui penyebabnya.
Ramainya pembicaraan ikan keramba tersebut tersebar setelah seorang netizen mempostinh sebuah foto ikan keramba yang mati di sebuah grup media sosial (medsos) Facebook jual beli Pangkalan Bun, Minggu (25/9).
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kobar Fahrizal Fitri mengatakan, pihaknya sudah turun ke lapangan dan melakukan pengecekkan ke Sungai Arut serta kepada para petani keramba, namun belum menemukan fakta terkait banyaknya ikan jenis nila yang mati dalam keramba yang dibincangkan dimedsos tersebut.
"Kalau ikan yang mati, memang benar. Tapi, dalam jumlah yang wajar. Kami belum menemukan keramba yang ikannya mati sebanyak itu, seperti di foto yang beredar di medsos," ujar Fitri, Senin (26/9) siang.
Fitri menjelaskan, hasil cek kualitas air Sungai Arut memang ada penurunan pH dari angka 4-5 menjadi 3. Mungkin, itu jadi salah satu penyebabnya.
"Sehingga kepada para petani keramba, kita sampaikan untuk berhati-hati memelihara ikan yang bukan endemik Kalimantan, seperti ikan nila dan mas, karena rawan mengalami kematian karena pH rendah dan DO rendah," terang Fitri. (jok/yit)