SAMPIT – Sebanyak 23 unit alat mesin pertanian (alsintan) dan 17 mesin pompa dari anggota Komisi I DPR RI diserahkan kepada beberapa kelompok tani (poktan) yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Penyerahan alsintan itu dilakukan anggota DPR RI Hamdani secara simbolis kepada Kepala Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP), I Made Dikantara. Penyerahan bantuan pemerintah pusat itu bertempat di halaman kantor setempat, Senin (2/10) pagi.
Hamdani menginginkan dengan telah dibagikannya alsintan dan pompa air secara gratis kepada poktan khusus yang ada di Kotim ini benar-benar digunakan untuk kepentingan pertanian, bukan disimpan bahkan diperjualbelikan.
“Pembagian bantuan ini sudah ketiga kali. Tujuannya untuk membantu pencapaian swasembada pangan di Kotim ini. Tidak gampang untuk memperjuangkan agar Kotim dapat bantuan hibah itu, kami sempat ribut sesama anggota dewan, kalau tidak ngotot sulit untuk dapat bantuan tersebut. Jadi, kami harapkan bantuan itu betul-betul digunakan sebaik-baiknya untuk pertanian. Kita ingin Kotim ini maju,” ucapnya, usai menggelar rapat bersama beberapa poktan di aula DP3KP Kotim.
Disamping itu, Hamdani juga menegaskan bahwa tidak dipungut sepersen pun terkait pemberian alsintan maupun pompa air. Apabila ada yang memungut, dia menegaskan, segera laporkan ke Komisi IV DPR RI. “Kalau ada yang memungut laporkan ke kami, Menteri juga meminta jika ada yang memungut atau tidak beres segera ditindaklanjuti,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DP3KP Kotim I Made Dikantara menjelaskan, untuk mendapatkan bantuan alsintan mau pun pompa air ini ada tiga syarat yang harus dipenuhi, diantaranya, petani harus punya lahan, petani membentuk kelompok dan program yang telah ditargetkan dinas harus tercapai.
“Traktor yang didapatkan ini tidak perlu bayar atau gratis dan dinas tidak dibenarkan untuk memungut. Katanya di lapangan untuk dapat traktor wajib bayar satu juta, terus terang kami tidak meminta itu. Ini betul-betul untuk tujuan swasembada pangan,” ujar mantan Asisten I Pemkab Kotim ini.
Ditambahkan I Made, tahun 2016 Kotim telah mengalami surplus beras antara 2-3 ton. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kabupaten yang berjuluk Kota Mentaya karena mampu mencapai target yang diinginkan Bupati Kotim H Supian Hadi bahkan lebih. “Kotim nomor empat kabupaten di Kalteng yang surplus beras setelah Kapuas, Pulang Pisau dan Katingan,” tandasnya. (fin/gus)