SAMPIT – Untuk menyerap beras hasil dari petani lokal di Kabupaten Kotawaringin Timur yang melimpah, Pemkab Kotim telah merencanakan bahwa ASN setempat wajib membeli beras tersebut. Rencananya program tersebut akan dilaunching pada 28 Oktober nanti.
“Produksi beras kita surplus hingga 2000-3000 ton, sehingga harganya sempat turun. Oleh karena itu, pak bupati menginstruksikan agar ASN membeli beras dari petani-petani lokal. Nanti program itu rencananya dilaunching pada 28 Oktober di hari Sumpah Pemuda,” papar Kepala Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Kotim, I Made Dikantara, Rabu (5/10).
Dirinya mengharapkan, program tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sebab apabila jumlah produksi tidak dibarengi dengan penyerapan maksimal, hal tersebut bisa merugikan para petani lokal. “Dengan penerapan program tersebut, penyerapan beras lokal bisa maksimal. Artinya dari kita bisa untuk kita dulu,” tambahnya.
Menurut Made saat ini posisi Kotim menjadi kabupaten urutan ke 4 di Kalteng untuk jumlah produksi beras, setelah Kapuas, Pulang Pisau dan Katingan. Dan untuk semakin memaksimalkan serapan beras lokal, pemerintah juga menggandeng Perum Bulog. Bahkan saat ini, penyerapan beras dari petani lokal oleh bulog telah berjalan dan total yang diserap mencapai 150 ton.
Hingga saat ini kebutuhan beras untuk masyarakat Kotim disebutkan Made sekitar 52 ribu ton. Setelah pencapaian target swasembada beras ini tercapai, pihaknya berencana untuk menanam komoditas lain juga di Kotim.
”Setelah ini, mengikuti dari program dari pusat, target kita selanjutnya adalah menanam pajalele (Padi, Jagung dan Kedele),” tandas I Made. (sei/gus)