SAMPIT – Gebyar acara puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah menelurkan komitmen untuk bersatu sama-sama mengakhiri kekerasan pada anak. Sebab, anak merupakan generasi penerus pemegang estafet pembangunan bangsa dan Negara.
Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri saat membacakan sambutan Bupati Kotim H Supian Hadi menyampaikan bahwa ada hal yang teramat penting untuk diabaikan, yaitu sisi pembangunan karakter seorang anak, karena melalui pembangunan karakter itulah seorang anak diajari tentang budi pekerti, tentang moral, tentang baik dan buruk dan ditanamkan sejak usia dini.
“Dari sejumlah penelitian menunjukan bahwa rentang usia antara 0-6 tahun merupakan waktu yang tepat untuk “membentuk” karakter seorang anak. Kita sering mendengar istilah “the golden ages” (usia keemasan) perkembangan, baik berdasarkan kajian neuro science, psychology maupun pedagogi menyimpulkan bahwa pada masa itu pertumbuhan otak pada anak sedang pesat-pesatnya,” ujarnya dihadapan yang hadir, Rabu (12/10).
Disamping itu, Wakil Bupati juga menyampaikan berdasarkan data dari Disdik Kotim bahwa masih dikisaran 36,5 persen anak usia dini di Kotim ini belum mengikuti program PAUD. Untuk itu, selaku kepala daerah menekankan kepada dinas terkait bagaimana bisa meyakinkan masyarakat bahwa pendidikan usia dini sangat penting salah satunya untuk perkembangan otak anak.
Sementara itu, Kepala Disdik Kotim Suparmadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. Sebab, menurutnya, kekerasan tidak hanya bisa dilakukan orangtua dirumah bahkan bisa juga orang terdekat maupun orang lain. “Sudah menjadi tugas kita bersama untuk sama-sama mencegah terjadinya kekerasan sebelum anak menjadi korban. Stop!. Mari kita akhiri kekerasan terhadap anak,” ajaknya.
Selain itu, mantan Kepala Dispenda Kotim ini juga mengungkapkan bahwa sistem pembelajaran seluruh satuan pendidik termasuk jenjang TK, PAUD, TPA, KB, dan TPA mengarah pada kurikulum 2013. “Ke depan lambat laun kurikulum 2013 itu juga akan diterapkan pada pendidikan anak usia dini,” tandasnya. (fin/gus)