PALANGKA RAYA - Kedatangan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat Komjen Budi Waseso ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah memiliki agenda penting. Utamanya dalam pemberantasan, penindakan dan pencegahan peredaran narkotika. Namun di balik itu ada ancaman dengan nada keras yang dilontarkan mantan Kapolres Palangka Raya ini.
”Dulu Badan Narkotika Nasional ( BNN) sering diplesetkan Bandar Narkotika Nasional, jadi saya ini kepala bandar. Tapi itu dulu sekarang tidak, tetap Badan Narkotika Nasional,” tuturnya diiringi gelak tawa tamu undangan termasuk Kapolda Kalteng dan Gubernur Kalteng di Aula Jaya Tinggang, Selasa (18/10).
Kata Buwas sebelum presiden Filipina Rodrigo Duterte menerapkan tembak mati bagi bandar narkoba sebenarnya ia sudah memiliki pemikiran itu tetapi sayang tak memiliki kewenangan.
”La Duterte aja ternyata belajar dari Indonesia loh, apa itu. Jawabnya Petrus makanya ternyata guru kalah sama murid dalam implementasi di lapangan," ucapnya.
Pria tiga bintang di pundak ini bahkan melontarkan pernyataan tembak kepala bandar narkoba, karena mereka juga membunuh orang banyak. ” Jadi jangan takut melanggar HAM, kalau sudah ada senjata ya dipakai. La bandar saja membunuh ratusan masa membunuh beberapa bandar saja di persoalkan," pungkasnya.
Saat ini Buwas masih melakukan pemaparan tentang bahaya dan ancaman narkoba di Aula Jaya Tinggang. (daq/oes)