SAMPIT-Anggota Komisi III DPRD Kotim Rudianur mendukung rencana Pemkab Koim untuk menutup seluruh lokalisasi yang ada di wilayah setempat. Bahkan menurutnya, akan lebih bagus lagi jika penutupan itu dilakukan secara cepat sebelum berakhir batas waktunya di tahun 2019 mendatang.
Dikatakannya, pra penutupan lokalisasi ini harus dilakukan melalui sosialisasi dan penyamaan persepsi semua pihak termasuk para pekerja seks komersial (PSK) di sana. Dia berharap hal itu bisa dipatuhi.
"Saya sangat mendukung rencana pemerintah menutup lokalisasi. Tetapi harus diingat gejolak yang muncul agar bisa ditanggulangi dengan baik oleh pemerintah,”ujar anggota Fraksi Golkar DPRD Kotim itu.
Dipaparkan Rudi, gejolak akibat kebijakan penutupan lokalisasi itu salah satunya akan muncul angka pengangguran dan kondisi sosial masyarakat akan sulit menerima eks PSK di lingkungan. Hal ini menurutnya tentu jadi ancaman untuk warga dalam kehidupannya sehari-hari, sebab stigma negatif selalu membayangi eks PSK tersebut.
Dikatakannya pula, dengan ditutupnya lokalisasi yang mesti diantisipasi, eksodus kalangan PSK itu akan beralih jadi PSK jalanan dan juga akan mangkal di THM atau tempat karaoke yang kian menjamur di kota Sampit saat ini.
Rudi juga mengungkapkan, penutupan lokalisasi tidak perlu harus menunggu hingga 2019, sebab hal itu akan semakin memperkeruh suasana. Dan akan bergejolak apalagi saat itu akan berdekatan dengan pelaksanaan pemilihan umum legislatif di seluruh Indonesia. Menurutnya hal itu sangat rawan jadi persolan baru yang ditunggangi pihak tertentu.
"Pemerintah maunya tahun ini seluruh lokalisasi mesti ditutup, ini harus didukung dan juga harus memperhatikan kemana para PSK ini nantinya diarahkan. Saya juga yakin pemerintah bisa menerapkan surat edaran Menteri Sosial mengenai penutupan lokalisasi yang ditargetkan paling lambat tahun 2019 mendatang,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini ada di tiga lokalisasi aktif di Kotim, yakni kilometer 12 Jalan Sudirman Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, kemudian di Kecamatan Parenggean dan di Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu.(ang/gus)