KUALA KURUN – Tim Pencerah Nusantara (PN) mengirimkan tim kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, ahli dan pemerhati kesehatan, untuk melaksanakan penelitian pelayanan kesehatan dari berbagai sisi di Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara (Kahut), Kabupaten Gunung Mas (Gumas). Mereka melaksanakan program dalam bidang kesehatan.
Sejak Mei lalu, tim ini telah berada di Kecamatan Kahut. Selama triwulan pertama mereka melakukan survei ini untuk mengetahui kondisi manajemen puskesmas, kondisi kesehatan masyarakat dan kondisi potensi wilayah. Hasil survei ini pun dipaparkan kepada Pemkab Gumas.
”Disana kita melakukan survei dengan indikator kesehatan ibu dan KB, kesehatan anak, gizi, manajemen puskesmas, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan dan pengobatan serta upaya pengembangan,” ucap salah satu tim drg Andi Yusuf Daulay, dalam paparannya, Jumat (21/10) pagi.
Dari hasil survei tersebut, lanjut dia, perlu dilakukan revitalitas puskesmas dengan memperkuat manajemen dan upaya kesehatan guna mengoptimalkan peranan puskesmas sebagai ”gatekeeper” layanan kesehatan, dengan mengedepankan promotif dan preventif serta peningkatan cakupan peserta jaminan kesehatan nasional.
”Ini kita lakukan untuk mendorong tercapainya pembangunan kesehatan dengan menguatkan sistem layanan kesehatan primer di puskesmas. Oleh karena itu, Pencerah Nusantara hadir untuk mendorong percepatan potensi dan fungsi puskesmas, tentunya dengan dukungan serta keterlibatan lintas sektor,” tuturnya.
Dia menuturkan, pembangunan kesehatan masyarakat dapat dimulai dari optimalisasi puskesmas, sesuai peran dan fungsi sebagai penyedia layanan kesehatan primer yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.
”Diperlukan sinergi dan komitmen antara lintas sektor, seperti pemerintah daerah, perangkat desa, tokoh masyarakat/agama dan mitra lainnya, dalam optimalisasi puskesmas tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Gumas Kamiar menambahkan, hasil survei ini memang harus disampaikan dan dipaparkan, sehingga bisa menjadi bahan pemerintah pusat untuk membuat kebijakan terkait pelayanan kepada masyarakat dari pinggiran dan bisa diterapkan di Pemkab Gumas.
”Data yang diperoleh melalui kegiatan survei ini, kita harapkan bisa dianalisis masalah prioritas untuk dicanangkan, sehingga kekurangan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan bisa teratasi,” ujarnya. (arm/fin)