PANGKALAN BUN - Warga bantaran Sungai Arut Pangkalan Bun Kecamatan Arut Selatan, beberapa waktu lalu dihebohkan dengan munculnya dan seekor, yang mengakibatkan warga sekitar ketakutan beraktivitas di sekitar sungai.
Namun, setelah seorang sesepuh Busu Thamrin (73) melakukan ritual selama tiga hari, buaya yang sempat muncul tersebut diyakini sudah pergi menjauh. Dari informasi yang diterima, pria ini dianggap orangtua (pemelihara) enam ekor buaya di Sungai Arut. Saat ritual dirinya mengaku menginstruksikan kepada buaya yang sempat meneror warga itu agar kembali kehabitatnya dan tidak mucul lagi menampakan diri di bantaran Sungai Arut.
"Sesuai infonya kemarin, dalam waktu tiga hari bisa dibilang buaya sudah menjauh kembali ke habitatnya," ujar Kasat Polair Polres Kobar AKP Wawan Ariananda, Senin (24/10) kepada Radar Pangkalan Bun.
Menurutnya hingga saat ini, laporan dari masyarakat bantaran Sungai Arut pun tidak ada yang menyampaikan melihat buaya tersebut.
Namun demikian dirinya mengimbau kepada masyarakat bantaran Sungai Arut, agar selalu waspada, karena saat ini yang dikhawatirkan adalah aliran debit Sungai Arut yang cukup deras akibat derasnya hujan pada hari Minggu (23/10) malam.
Dikatakannya pula, saat ini aktivitas warga bantaran Sungai Arut Pangkalan Bun kembali berjalan normal seperti biasanya. Tidak ada lagi kekhawatiran terhadap munculnya buaya peneror, kendati warga masih diimbau agar selalu waspada.
Sementara itu, Polhut Team Rescue BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Muda Yulivan mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum ada mendapatkan kabar bahwa buaya tersebut muncul kembali. Namun, apabila buaya tersebut muncul kembali, pihaknya akan bertindak tegas melakukan penangkapan dan memindahkan ke tempat yang lebih aman.
"Kalau aman sih belum pak, karena kita masih tidak tahu keberadaanya,"tandasnya. (jok/gus)