PANGKALAN BUN - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kotawaringin Barat terus mengedukasi para petani terkait penerapan program pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB).
Kepala Distanak Kobar Rosihan Pribadi mengatakan, sampai saat ini proses pembelajaran pembukaan dan pengelolaan lahan tanpa bakar masih menjadi salah satu program utama ketika memasuki musim tanam.
”Ke depan kita coba membantu dengan kimiawi, salah satunya dengan herbisida untuk mematikan gulma di lahan pertanian,” ujarnya, Selasa (25/10) pagi.
Selain itu, untuk program tahun 2017, distanak akan mulai membagikan dekomposer yang merupakan bahan penghancur gulma. ”Ada masukan dari kawan-kawan di perguruan tinggi terkait dekomposer. Dan rencananya 2017 akan kita bagikan,” katanya.
Selanjutnya, penanganan secara mekanis pihaknya berharap agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat memberikan bantuan peralatan semacam traktor untuk membantu mengolah lahan petani.
”Konsep kita dengan pihak TNI dalam hal ini Kodim, minimal satu kecamatan terdapat satu excavator yang bisa dimanfaatkan petani untuk mempermudah menggarap lahan mereka,” katanya.
Terkait laporan berkurangnya ketahanan pangan terutama tanaman padi, Rosihan mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan karena perhitungan dari segi angka tetap statistik akan keluar di akhir tahun.
”Memang ada kencenderungan dari luas tanam, bukan berkurang tapi ada sebagian yang penanamannya sedikit terlambat,” katanya.
Ia berharap di sisa waktu di awal musim tanam Oktober – Maret ini petani sudah mulai melakukan penanaman. Sebab bila melebihi waktu awal tanam di bulan Oktober ini, maka bila dihitung jatuhnya panen akan tiba di tahun 2017. ”Sehingga perhitungannya di angka statistik bukan masuk ditahun 2016 melainkan pada tahun 2017,” pungkasnya. (sla/yit)