SAMPIT – Anggota Komisi II DPRD Kotim William Novetra meminta pemerintah konsisten membina dan memberdayakan petani lokal, terutama dalam menjaga ketahanan pangan. Petani harus dibantu dan difasilitasi, mulai dari bibit hingga pemasaran hasil panen pertanian tersebut.
”Saya mengingatkan agar dalam tahun anggaran berikutnya, ketahanan pangan agar jadi prioritas dan disertai alokasi dukungan anggaran untuk petani oleh Pemkab Kotim. Pasalnya, dalam bidang ketahanan pangan, kita belum optimal,” ujar William, kemarin.
Selama ini, menurut William, persoalan yang dihadapi petani mulai dari ketersedian pupuk bersubsidi dan pembibitan. Petani terkadang kesulitan mendapatkan pupuk. Padahal, dari sisi alokasi anggaran, pemerintah pusat sudah menyediakan anggaran untuk pupuk subsidi. Persoalan di lapangan, pupuk itu rawan diselewengkan pihak tertentu.
”Persoalannya itu, pemerintah harus memberikan jaminan untuk ketersediaan pupuk subsidi, bibit, dan lainnya,” ujar Politikus Demokrat Kotim ini.
Pria berlatar belakang pengusaha ini menambahkan, soal pemasaran juga masih jadi kendala bagi petani. Petani kadang kesulitan untuk memasarkan hasilnya. Padahal, produksinya melimpah. Pasar tradisional kadang terbatas menyerap hasil itu.
”Nah, kalau bisa, pasar modern di Kotim ini diarahkan untuk menampung produksi petani. Kan swalayan dan pasar modern tidak perlu mendatangkan bahan pangan dari luar daerah, cukup dipasok dari petani lokal,” ujarnya.
Terkait produksi beras, pemerintah diminta bekerja sama dengan bulog untuk menampungnya. Untuk masalah harga juga harus mendapatkan kepastian dari pemerintah.
”Percuma hasil melimpah kalau pemerintah tidak juga memberikan jaminan harga. Masalah harga jadi salah satu semangat kerja petani untuk terus aktif bertani,” katanya. (ang/ign)