SAMPIT – Setelah dua kali mencoba membudidayakan tanaman cabai merah besar selama 2016, petani di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang tergabung dalam kelompok tani tunas rimba di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang, dinyatakan sukses. Bahkan, sudah ada pengepul yang bersedia membeli hasil panen cabai merah besar tersebut.
”Kami mengapresiasi keberhasilan petani mengembangkan tanaman cabai merah besar ini. Terutama PPL (penyuluh pertanian lapangan), karena tanpa bantuan PPL membina dan mengajari petani, keberhasilan ini akan sulit diraih,” kata M Yusransyah Camat Baamang, pada acara panen cabai merah besar yang merupakan kerja sama antar Pemkab Kotim dan Bank Indonesia (BI), Selasa (25/10).
Menurut informasi yang diperolehnya, tanaman cabai merah besar itu termasuk jenis tanaman yang memerlukan perawatan ekstra, karena rawan terkena hama dan pengaruh cuaca. Untuk menjaga agar cabai tetap dalam kondisi yang baik sampai masak atau warnanya merah sempurna, perlu perhatian serius.
”Kami berharap ke depannya semakin banyak petani di Baamang ini, sehingga akan membantu menyejahterakan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) I Made Dikantara mengatakan, digalakannya pertanian cabai sekarang merupakan upaya pemkab menekan inflasi di Kotim. Seperti diketahui, ada dua komoditi yang paling berpengaruh terhadap kenaikan inflasi, yakni cabai dan bawang merah.
Dengan semakin banyaknya petani yang mengembangkan cabai, diharapkan bisa menekan kenaikan harga di pasar dan angka inflasi.
”Ini sudah menjadi tugas kami untuk swasembada pangan dan mengendalikan laju inflasi yang ada di Kotim. Dan salah satu komoditi yang ingin kami kembangkan adalah cabai, karena cabai merupakan salah satu komoditi yang paling mempengaruhi laju inflasi di Kotim, khususnya kota Sampit,” Kata I Made.
Dalam kegiatan itu ia juga menyampaikan apresiasinya pada pihak perbankan yang telah berjasa kepada pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian cabai, melalui bantuan permodalan yang mereka salurkan. Ia berharap dengan kerjasama dari semua pihak dan dengan bantuan modal dari perbankan tujuan pemerintah untuk mengendalikan inflasi daerah bisa tercapai.
Ditambahkan oleh kepala cabang BI palangka raya, Muhammad Nur mengatakan sudah menjadi tugas mereka sebagai sesama warga berbangsa Indonesia untuk turut mensejahterakan masyarakat. Salah satunya dengan membantu pemerintah dalam menekan laju inflasi.
”Setiap tahun pemerintah berusaha agar penghasilan masyarakat meningkat, tapi ini juga harus disesuaikan dengan jumlah pengeluarannya. Makanya, selain pertumbuhan ekonomi, yang harus diperhatikan adalah menjaga laju inflasi agar tidak melebihi standar kenaikan penghasilan. Percuma standar penghasilan meningkat kalau inflasinya lebih besar dari itu, masyarakat tidak akan bisa sejahtera,” ujarnya. (vit/ign)