PALANGKA RAYA –Sejumlah wilayah di Kota Palangka Raya dalam beberapa hari ini sudah terendam air. Parahnya lagi luapan air Sungai Kahayan kian meluap luas ke pemukiman warga serta merendam ratusan rumah yang ada di beberapa titik itu.
Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Ida Ayu Nia Anggraini mengatakan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya belum memberikan bantuan apapun untuk warga yang kediamannya tergenang air. Kendati hal tersebut bukanlah kategori bencana, hanya banjir musiman tiap tahun.
Ida Ayu menginginkan pemerintah paling tidak tanggap dengan hal tersebut, baik itu memberikan bantuan kesehatan, membangun posko serta menyediakan perahu karet dan lain sebagainya untuk menjadikan transportasi masyarakat yang terganggu.
“Pemkot jangan nunggu status kawasan setempat menjadi bencana dulu baru bergerak. Bergeraklah dalam artian membantu memberikan kesehatan geratis serta menyediakan perahu karet untuk masyarakat setempat yang hendak menjalankan akstivitasnya sehari-hari,” ucap legislator dari Partai Gerindra itu, Senin (7/11).
Dengan keadaan seperti ini, kata Ida, masyarakat yang bermukim di kawasan Mendawai, Jalan Sakan, Pelabuhan Rambang, Rindang Banua serta kawasan Kelurahan Petuk Ketimpun yang terendam perlu dibantu.
Walau pun harus diakui, masyarakat setempat sudah terbiasa dengan fenomena alam yang setiap tahunnya menghampiri pemukiman mereka. Hal ini juga menjadi menjadi pekerjaan rumah (PR) buat pemerintah setempat untuk mengalihkan pemukiman warga ke tempat yang lebih layak lagi.
“Yah memang berat sih kalau merelokasi masyarakat kita yang sudah terbiasa tinggal di kawasan setempat. Tapi tidak menutup kemungkinan suatusaat mimpi itu bakal terwujud asalkan ada kemauan keras pihak pemkot untuk merubah wajah kota ini dari kawasan kumuh yang diterjang banjir selama ini,” imbuhnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palangka Raya Akhmad Fauliansyah dalam waktu dekat ini akan membersihkan sampah yang berada di kawasan masyarakat yang terendam banjir. Sampah yang menumpuk dan hanyut dapat menjadi sarang penyakit bagi masyarakat yang rumahnya terendam luapan air sungai Kahayan itu.
“Kita akan mendirikan posko-posko kesehatan kalau hal itu di perlukan. Tidak hanya itu semua apa keperluan masyarakat juga akan kita turunkan, hingga sampai status banjir tersebut menjadi bencana. Artinya kita tetap standby dan mengucurkan bantuan untuk warga kita yang terkena musibah banjir tersebut,” pungkasnya. (rm-78/gus)