MUARA TEWEH – Akses Jembatan Sei Benao yang dibangun dengan bahan kontruksi kayu ulin sejak tahun 2013 lalu terputus dan ambruk, diduga karena pengaruh abrasi yang terjadi pada musim hujan belakangan ini. Akibat terpurusnya jembatan ini, akses yang menghubungkan Desa Muara Lahei, ibukota Kecamatan Lahei dengan empat desa lainnya seperti Teluk Malewai, Banao Hilir, Benao Hulu dan Karamuan juga terputus.
Keterangan warga bernama Arbianto, putusnya jembatan tersebut terjadi pagi tadi Selasa (8/11) sekitar jam 10.25 WIB. Sebelumnya jembatan ini memang sudah lama rusak, hanya saja yang lebih parah sampai putus tejadi pagi tadi.
Mendapat laporan putusnya jembatan itu, Bupati Batara H Nadalsyah bersama Kepala Dinas PU setempat H Fery Kusmiadi serta Kabid Bina Marga Zainudin mendatangi ke lokasi, dengan maksud meninjau keadaan terkini jembatan tersebut.
Dalam peninjauan tersebut, H Nadalsyah langsung menginstruksikan camat, untuk mengkoordinir warga membangun jembatan darurat supaya masyarakat dapat melewatinya. Sebab bila tidak dibuat segera jembatan darurat maka akses masyarakat termasuk anak-anak sekolah yang berasal dari desa sekitar akan terhambat.
Pembangunan jembatan darurat ini, dananya akan dibantu menggunakan dana darurat dari Dinas PU Batara. Sedangkan untuk penanganan lebih lanjut, akan segera dibangun jembatan dengan kontruksi baja beton.
"Material bajanya sudah dipesan dari Surabaya. Jadi nanti tinggal memasangnya. Mudah-mudahan dalam bulan ini sudah sampai ke Muara Teweh, sehingga awal tahun 2017 mendatang sudah bisa digunakan," kata Bupati, Selasa (8/11).
Adapun panjang dari jembatan yang amruk ini sepanjang 72 meter dengan lebar 4 meter, karena bahan kayu ulin sekarang ini sangat sulit, maka dilakukan jembatan kontruksi baja beton.
Sementara Kepala Dinas PU Batara H Fery Kusmiadi mengatakan, bahwa pihaknya dalam waktu segera melakukan penanganan sebagaimana instruksi dari Bupati, menggunakan dana unit perawatan rutin (UPR). (viv/vin)