SAMPIT-Proyek pembangunan jalan lingkar selatan yang didanai APBD Kotim senilai Rp 9,7 miliar terus disoroti kalangan DPRD Kotim. Bahkan pihak legislatif ini meminta waktu sepekan ke depan, agar pekerjaan itu bisa selesai dan perkembangannya di laporkan ke DPRD.
”Tadi kami ingatkan dalam waktu 7 hari ke depan, maka itu kami dari Komisi IV akan ke lokasi mengecek bagaimana progressdi lapangan,” kata Ketua Komisi IV Jainudin Karim, kepada Radar Sampit (9/11) kemarin.
Mengenai persoalan itu, Karim mengakui DPRD sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kotim untuk menyelesaikannya. Mereka berharap agar PU bisa menyelesaikan bersama rekanan atas pekerjaan itu dengan baik hingga jalan itu tahun depan sudah maksimal fungsionalnya.
”Pertama ini Dinas PU Kotim yang didorong untuk ketat mengawasi pekerjaan itu, karena waktu semakin mepet dan kondisi cuaca sering hujan, sehingga jadi ancaman untuk pelaksanaan tidak selesai. Sedangkan pekerjaan yang sudah berjalan masih belum meyakinkan, kecuali mereka kerja siang malam,” paparnya.
Menurut Karim, anggaran untuk pengerjaan jalan itu merupakan pengalihan anggaran dari DPRD Kotim yang tahun 2016, senilai Rp 10 miliar , yang rencananya untuk pembebasan lahan kantor baru DPRD. Namun lanjutnya, saat itu pihaknya sepakat dana itu dialihkan untuk perbaikan lingkar selatan melihat situasi yang mendesak.
Sementara itu anggota DPRD lainnya Muhammad Shaleh menegaskan, persoalan jalan lingkar masih ada waktu untuk penyelesaian. Ditegaskannya, suka tidak suka maka kontraktor harus bekerja siang malam tanpa mengabaikan kualitas dan kuantitas pekerjaan. Sebab lanjutnya, tahun depan sesuai dengan perjanjian DPRD beberpa waktu lalu, jalan tersebut akan difungsionalkan untuk semua truk angkutan dan CPO. Dan apabila jalan itu tidak selesai, maka DPRD akan memanggil semua pihak terkait.
”Kami mendesak agar jalan itu segera selesai, jangan sampai akhir tahun ini target pengerjaanya meleset, PU harus konsisten mengawasi,” tandasnya. (ang/gus)