KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menggelar upacara Kebhinekaan Cinta Damai. Kegiatan ini dilakukan menindaklanjuti Telegram Kapolri Nomor ST/2750/XI/2016 pada 11 November 2016 tentang Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat terhadap Kamtibmas. Upacara itu diikuti kepala SKPD, camat, instansi vertikal dan BUMN/BUMD serta seluruh organisasi masyarakat dan pemuda se-Kabupaten Gumas.
Wakil Bupati Gumas Rony Karlos mengatakan, kebhinekaan adalah unsur dasar nasionalisme. Keberagaman suku, budaya dan agama merupakan sebuah kekayaan yang dimiliki bangsa. Namun, tidak dapat dipungkiri, keragamaan suku, budaya dan agama yang ada, sering menyebabkan konflik yang mengatasnamakan perbedaan baik suku, budaya maupun agama.
”Salah satu faktor yang menjadi penyebab konflik yang mengatasnamakan perbedaan suku, agama, budaya adalah kepentingan politik lokal. Selain itu, faktor sosial, ekonomi juga sering menjadi penyebab munculnya kecemburuan sosial, sehingga menumbuhkan kebencian,” ucap Rony dalam sambutannya, Selasa (15/11) pagi.
Dia mengingatkan kepada semua, bahwa apa yang terjadi, dalam hal ini insiden pengeboman di Samarinda dan Kalimantan Barat (Kalbar) seharusnya memang tidak terjadi, jika komunikasi dilakukan dengan baik dan saling silaturahmi. Kejadian itu tidak akan terjadi apabila ada saling berbicara dan berkomunikasi terlebih dahulu.
”Saya percaya bahwa para tokoh lintas agama sependapat dengan saya, bahwa bangsa ini akan maju kalau kita bersatu,” ujar Rony.
Dia berpesan, kepada seluruh ASN agar tidak terpancing dengan kondisi yang akhir-akhir ini seperti isu politik yang mengarah ke SARA. Agar berjalan dengan baik, diperlukan peran pemimpin di daerah, baik tokoh masyarakat maupun tokoh agama, dalam upaya silaturahmi untuk menjaga agar tidak terjadi konflik antar suku maupun agama. (arm/fin)