KUALA KURUN – Peredaran narkotiba jenis sabu dan obat-obatan daftar G di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) sudah berada dalam zona merah dan sangat mengkhawatirkan, khususnya di dua kecamatan yang menjadi sentralnya, yakni Kurun dan Tewah. Hal ini pun mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas.

Bupati Gumas Arton S Dohong mengingatkan kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Tewah, agar waspada dengan peredaran narkotika, baik itu sabu maupun obat-obatan terlarang. Mengingat, daerah ini merupakan salah satu sentral peredaran narkoba di Kabupaten Gumas.

Kepada orang tua, lanjut dia, agar bertanggungjawab dan terus melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Jangan biarkan mereka sampai terjerumus, baik itu sebagai pengguna maupun pengedar narkoba. Jika sudah terjerumus, akan sulit untuk bangkit, karena narkoba memiliki efek kecanduan.

”Kita minta orang tua agar menjaga dan mengawasi pergaulan anak mereka, agar tidak terjerumus dalam lingkaran hitam narkoba. Mereka itu merupakan generasi bangsa yang harus kita jaga, awasi dan lindungi,” ucap Arton dalam sambutannya pada kegiatan Safari Kasih Natal di Kecamatan Tewah, Selasa (13/12) malam.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Gumas Iptu Jonson Saragih mengakui bahwa peredaran narkotika di Kabupaten Gumas mengalami trend peningkatan, hampir mencapai 200 persen jika dibanding dengan tahun lalu. Bahkan, peredarannya pun merata di 12 kecamatan.

”Tentunya, ini mengisyaratkan bahwa peredaran narkoba di Kabupaten Gumas sudah sangat mengkhawatirkan, terutama bagi generasi muda kita. Kita tidak akan tinggal diam, ke depan kita akan berupaya maksimal untuk memberantas peredaran narkotika di Kabupaten Guma tercinta ini,” katanya. (arm/fin)