SAMPIT-Sejumlah pengusaha kontaktor yang tergabung dalam Forum Jasa Kontruksi (FORJASI) Kotim mengeluhkan kesulitan mereka dalam mendapatkan pekerjaan proyek dari dana pemerintah. Keluhan tersebut langsung ditanggapi DPRD Kotim dengan menggelar audensi, bersama dengan pihak-pihak terkait dalam persoalan pengadaan barang dan jasa, Rabu (21/11).
Ketua Forum Jasa Kontruksi (FORJASI) M Gumarang menegaskan, akibat minimnya pekerjaan proyek pemerintah ini sudah sering dibahas bersama antara sesama rekan kontraktor, sehingga dibentuklah Forum ini untuk memberikan wadah. Sekaligus sebagai pembina kalangan kontraktor lokal di Kotim
"Kami inginkan, bagaimana pihak pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan di kotim dapat memberdayakan kontraktor lokal. Selain itu juga pihak penyelanggara lelang menggunakan sistem LPSE agar bisa melaksanakan nya dengan profesional dan transparan," imbuhnya.
Dikatakannya pula, selama ini khusus untuk proyek pekerjaan penunjukan langsung (PL) bisa disebut tidak merata pembangiannya. Dirinya menilai masih terjadi ketimpangan, dan hal itu menurutnya dikeluhkan para kalangan kontraktor lokal. ”Kami berharap hal ini juga akan menjadi catatan pemerintah daerah, bagaimana menyikapinya," tambah pentolan Kadin Kotim ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotim Muhammad Shaleh mengungkapkan, dirinya sangat prihatin dengan persoalan ini, yang terjadi hampir setiap tahun. “Kami meminta kepada Pemkab agar bisa membuka komunikasi yang baik dengan pihak kontraktor lokal. Agar hal seperti ini tidak lagi terulang," ujarnya.
Sementara itu Ketua DPRD KotimJhon Krisli mengatakan, keluhan ini merupakan yang kesekian kalinya disampaikan para kontraktor lokal kepada lembaga legislatif. Hampir setiap tahun kontraktor selalu mengeluhkan hal yang sama, sehingga menjadi pertanyaan besar bagi pihaknya, ada apa sebenarnya.
Jhon berharap, Pemkab Kotimbisa memberikan solusi agar keluhan serupa tidak lagi disuarakan sampai ke publik,"Sebenarnya masalah ini bisa diselesaikan di internal kontraktor dan pemerintah daerah sajalah, tidak perlu sampai muncul kepermukaan,"tandasnya.(ang/gus)