SAMPIT - Pemerintah memberi kesempatan yang sama terhadap kontraktor lokal maupun luar daerah dalam mengikuti lelang terbuka proyek pembangunan. Orientasi pemerintah adalah kualitas pekerjaan, bukan siapa kontraktornya.
”Semuanya punya kesempatan dan peluang sama, kan sudah jelas ada aturan mainnya melalui mekanisme pelelangan terbuka,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotim Machmoer.
Dinas PU tidak bisa membatasi kontraktor dari luar untuk ikut lelang di Kotim. Semua yang memenuhi syarat, berhak ikut.
Selain itu, Dinas PU tahun ini memblacklist salah satu kontraktor jembatan, karena tidak merampungkan pekerjaaan. “Ada satu masih dalam tahap pengkajian kami, mereka tidak mampu mengerjakan sampai batas waktu akhir kemarin,” kata Macmoer yang enggan menyebutkan nama perusahaan kontraktor tersebut.
Langkah Dinas PU Kotim ini dianggap menyulitkan kontraktor kecil di Kotim. Mereka yang bergantung kepada proyek kecil di pemerintahan terancam tidak ada pekerjaan.
Pemerintah menganggarkan kegiatan untuk proyek skala besar. Salah satu alasan pemerintah daerah yakni untuk efisiensi dan efektivitas anggaran.
Sementara itu, anggota DPRD Kotim Dani Rakhman mengakui tahun ini pemerintah harus mengorbankan kontraktor lokal. Ratusan program kegiatan di Dinas PU Kotim khususnya tidak disediakan anggaran.
”Makanya waktu pembahasan Anggaran di PU Kotim salah satu poin penekanan saya jangan menghilangkan program kecil karena di situ banyak kontraktor menggantungkan hidupnya, tetapi alasannya tidak ada anggaran lagi karena tersedot multiyears,” tegasnya.
Ketua Fraksi Demokrat ini menyebutkan, peluang kontraktor lokal untuk tetap bertahan masih terbuka. Yakni dengan ikut lelang terbuka yang diselenggarakan. Dia justru mengharapkan agar dalam lelang proyek tahun ini kontraktor lokal lebih mendominasi. Namun, itu untuk kontraktor yang berkualitas dan mempunyai rekam jejak baik dalam pengerjaan program pemerintahan. Dia sepakat pemerintah memang harus memprioirtaskan kontraktor lokal yang professional dan berkualitas.
“Penekanannya kontraktor lokal yang berkualitas pasti mampu bersaing. Karena kalau bergantung ke PL faktanya tahun ini memang tidak ada lagi, khususnya di DPU Kotim,” tandasnya. (ang/yit)