KUALA KURUN – Tahun  2016 lalu, sebanyak lima program dari pemerintah pusat yang masuk di Kabupaten Gunung Mas (Gumas), diantaranya program bedah rumah untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)/Program Keluarga Harapan (PKH), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Sarana Lingkungan (Sarling), pembangunan Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan relokasi desa rawan bencana.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gumas, Budhy mengatakan, untuk program bedah rumah RTLH/PKH. Di mana, terdapat 75 KK dari tiga kecamatan yakni Kurun, Tewah dan Kahayan Hulu Utara (Kahut) yang mendapatkan program tersebut. Untuk nominal satu buah rumah yang dibedah sebesar Rp 15 juta.

”Program bantuan bedah rumah ini didanai oleh APBN, yang diberikan via cash transfer rekening,” ucap Budhy yang didampingi Kabid Pemberdayaan Masyarakat, Yuritae, Kamis (19/1) pagi.

Kemudian, program pembangunan KAT di Dusun Sei Hanyo, Desa Tumbang Hamputung, Kecamatan Kahut. Sebenarnya, lanjut dia, yang diusulkan pada 2014 lalu ada 58 KK, akan tetapi hanya disetujui sebanyak 36 KK.

Selanjutnya, terkait program KUBE, ada 20 kelompok yang mendapatkan bantuan ini. Masing-masing kelompok mendapatkan Rp 20 juta. Untuk kelompoknya berada di Desa Tanjung Riu, Petak Bahandang, Teluk Nyatu dan Hurung Bunut, Kecamatan Kurun.

”Kita juga mendapatkan program sarling, berupa pembuatan jembatan, yakni di Desa Tanjung Untung, Kecamatan Tewah, dengan total bantuan sebesar Rp 50 juta,” ujarnya.

Selain dari pemerintah pusat, lanjut dia, juga ada program dari Provinsi Kalteng yang masuk, yakni Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Lanjut Usia (Lansia) untuk 20 orang, yang diperuntukan di Kecamatan Kahut. Satu orang lansia mendapatkan bantuan Rp 1,5 juta.

Dia menambahkan, khususnya program relokasi desa rawan bencana ini, akan dilaksanakan pada tahun 2017 ini. Dimana ada dua desa yang akan direlokasi yakni, Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun sebanyak 133 Kepala Keluarga (KK) dan Desa Tumbang Bunut, Kecamatan Rungan berjumlah 33 KK. (arm/fin)