SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN
Jumat, 20 Januari 2017 14:27
PARAH!!! Ibu Isap Sabu, Bayi Positif Narkoba
JANGAN DITIRU: RU (22) saat mengendong bayinya. Ternyata urine sang bayi positif mengandung narkotika jenis sabu-sabu.(DODI RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Peredaran narkotika kini semakin merajalela dan bahkan tak kenal kondisi. Seakan sudah menjadi budak bubuk setan itu, para pecandu dalam menggunakan barang haram tidak mengenal kata istirahat. Bayangkan saja dalam kondisi menyusui saja, mengisap sabu tetap dilakoni.

Hal itu dilakukan wanita berusia 22 tahun, berinisial RU, warga Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya. Ia sedang menyusui anaknya yang baru lahir sekitar dua bulan lalu. RU tetap saja mengkonsumsi narkoba.

Hasil tes urine, RU dan sang bayi pun positif terindikasi narkoba. Kini dia pun berurusan dengan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalteng dan terpaksa menjalani pemeriksaan secara intensif. RU pun diwajibkan melakukan wajib lapor Senin dan Kamis.  

Kepada petugas BNNP Kalteng, RU mengatakan sang bayi positif dan terpapar narkoba karena menyusui dari Asi (air susu ibu) miliknya. Ia pun menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mengkonsumsi barang haram tersebut.

”Dia positif juag karena menuyusu ke saya. Jujur saya menyesali perbuatan ini. Saya menyesal," ucapnya, Kamis (19/1).

Kata RU, ia menggunakan narkotika karena mendapat bagian dan sudah enam minggu mengkonsumsi barang haram tersebut. Hingga berakibat sang bayi ikut terpapar dan positif narkoba. ”Sudah 6 minggu menghisap sabu. Intinya saya menyesal,” pungkasnye tertunduk.

Kepala BNNP Kalteng Kombes Pol Sumirat mengatakan RU diamankan di kediamannya di Jalan Tjilik Riwut KM 7,5. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari urine positif menggunakan narkotika, termasuk sang bayi yang menyusui dari RU.

”Ini agar dijadikan pengalaman dan dapat ditarik benang merah bahwa sabu merupakan ancaman bagi generasi muda.Jangan menggunakan narkoba itu intinya,” ucap Sumirat.

Sumirat menerangkan berdasarkan literatur kandungan narkotika dalam air susu ibu dua kali lebih besar dari pengguna asal. Termasuk asap hasil pembakaran narkotika tersebut. ”Jujur ini akan berdampak buruk kepada sang anak, jadi tolong jangan ada lagi,” ucapnya.

Pamen Polri ini menerangkan RU saat ini menjalankan assessment di BNNP Kalteng sebagai tindak lanjut penanganan medis. Ia berharap tidak ada lagi kasus serupa ditemukan di Kalteng.

”Kita tetap lakukan lidik (penylidian, Red) mendalam, kita kembangkan dari mana narkoba didapat. Namun saya berharap ini tidak ada lagi. Bayi tanpa dosa malah terpapar narkoba. Jauhi narkoba sekarang juaga atau kematian dan sel tahanan menunggu,”pungkas Sumirat terlihat menyesali perbuatan RU menghisap narkoba saat sedang menyusui. (daq/vin)   

 

 

 


BACA JUGA

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers