KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM setempat di tahun 2017 ini, telah memprogramkan pemberian bantuan berupa bibit ternak sapi kepada warga binaan transmigrasi di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan.
Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kabupaten Gumas Ir Letus Guntur mengatakan, penyediaan bantuan bibit ternak sapi ini dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 192 juta. Nantinya diberikan kepada lima kelompok ternak di desa tersebut.
”Pemberian bantuan tersebut dalam rangka untuk memotivasi warga transmigrasi agar bisa memanfaatkannya dengan cara beternak, sehingga nantinya menjadi salah satu program unggulan mereka,” tuturnya, Senin (23/1) kemarin.
Diharapkannya, baik warga transmigrasi lokal mau pun dari luar Kalteng dapat memanfaatkan bantuan tersebut. ”Jangan setelah kita berikan bantuan, tapi tidak dimanfaatkan. Itu harus dipelihara, diternakkan dan dikembangbiakkan,” tegas Letus.
Saat ini lanjut dia, warga transmigrasi binaan Pemkab Gumas di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, berjumlah 300 Kepala Keluarga (KK), terdiri dari penduduk lokal sebanyak 150 KK dan dari luar Kalteng berjumlah 150 KK. Keberadaan mereka ini sejak tahun 2012 lalu, berawal ada 175 KK yang masuk, kemudian disusul pada tahun 2013 sebanyak 125 KK.
”Kita ingin dalam membina warga transmigrasi ini, bukan hanya dari Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM sendirian, tetapi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) juga bisa berperan,” imbuh Letus Guntur.
Dia menambahkan, ada beberapa hal yang perlu pembenahan di daerah transmigrasi tersebut, diantaranya, akses jalan yang sulit, belum memiliki tenaga medis, meskipun telah memiliki Puskesmas Pembantu (Pustu). Kemudian sarana dan prasarana bangku sekolah yang belum mencukupi, serta antara sesama warga sering terlibat saling klaim kepemilikan lahan.
”Untuk itu, kami berharap dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bisa membantu, seperti melakukan pembangunan akses jalan, penyuluhan rutin dan pemberian bekal terhadap warga binaan transmigrasi dalam menyiapkan bibit ternak dan lahan untuk berkebun, seperti menanam sayur mayur,” pungkas Letus. (arm/gus)