KUALA KURUN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) berhasil mencegah tawuran antarpelajar di wilayah itu. Sejumlah pelajar SMP dan SMA diamankan.
Kasatpol PP Kabupaten Gumas Edwin Yustian mengatakan, penangkapan terhadap pelajar tersebut berawal ketika ada informasi akan dilakukan tawuran. Menerima informasi tersebut, pihaknya langsung ke lapangan.
”Ketika kita ke lapangan, tepatnya di Gedung Christian Center (GCC), ternyata benar. Sekitar 60 pelajar dari SMPN 1 Kurun sudah berkumpul di sana dan menunggu kedatangan pelajar SMP 6 Kurun,” kata Edwin, Rabu (25/1).
Tawuran tidak sempat terjadi karena kesigapan Satpol PP. Kedatangan anggota Satpol PP tersebut mengagetkan pelajar. Mereka lari berhamburan. Namun, pihaknya berhasil mengamankan lima pelajar, obat batuk, bekas lem Fox, dan kaleng bir.
”Terkait ini, kami akan melaporkan ke Bupati Gumas. Orangtua dan kepala sekolah dari kelima pelajar itu sudah kami panggil,” ujarnya.
Pemicu tawuran, lanjutnya, bukan karena permasalahan minuman keras (miras) dan obat-obatan terlarang, tetapi saling ejek sesama sekolah. ”Bibit terjadinya tawuran ini sudah sejak Selasa (24/1) lalu. Namun, hal tersebut tidak sampai terjadi karena kita berhasil mencegahnya,” ujarnya.
Di hari yang sama, sebelum penangkapan, lanjutnya, Satpol PP juga berhasil mengamankan lima siswa dari salah satu SMA di Kota Kuala Kurun. Mereka kedapatan membolos untuk kumpul di barak saat jam belajar.
”Untuk anak didik yang diamankan hari ini, kita panggil kedua orangtua dan kepsek, serta membuat surat pernyataan tidak lagi mengulangi perbuatan serupa, sehingga membuat efek jera bagi mereka,” tuturnya.
Ke depan, tambahnya, pihaknya akan gencar melakukan patroli untuk memantau ketentraman dan ketertiban umum, dengan sasaran para pelajar SMP maupun SMA. Bahkan, menurut informasi yang diperoleh, tidak hanya laki-laki, tetapi perempuan juga turut serta ikut bolos.
”Ini sudah kita laporkan ke sekda dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Gumas. Kami akan rutin melakukan patroli, sekaligus merazia pelajar yang bolos maupun yang melakukan pelanggaran hukum,” tandasnya. (arm/ign)