PANGKALAN BANTENG-Keluhan atas kerusakan jalan poros penghubung empat desa di Kecamatan Pangkalan Banteng direspon oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kobar. Posisi jalan tersebut tepatnya berada di Desa Natai Kerbau.
Nampak, sejumlah tumpukan batu kerikil dan tanah latrit sudah mulai didatangkan untuk menimbun kubangan mirip kolam di tengah jalan kabupaten penghubung Desa Natai Kerbau, Sungai Pulau, Mulya Jadi dan Karang Sari itu.
Kepada Radar Pangkalan Bun, Anto, salah seorang warga yang melintasi jalan itu mengatakan, sejumlah truk bermuatan material batu kerikil dan latrit sudah datang dan menumpuk muatan mereka di dekat jalan itu sejak Rabu (1/2) sore.
Menurutnya kerusakan jalan itu makin parah sejak awal musim hujan tiba. Selain menjadi jalan utama perlintasan warga, jalan tersebut juga sering digunakan untuk mengangkut hasil kebun warga.
”Ini memang jalur utama, beberapa waktu lalu saat kerusakan tidak seperti ini. Tapi sekarang sangat parah. Semoga segera dikerjakan. Respon cepat seperti ini yang kita inginkan, sehingga kepentingan umum tidak terhambat,” imbuhnya.
Kepala Desa Mulya Jadi, Imam Ma’arif mengakui, jalan tersebut sudah selayaknya dilakukan peningkatan kualitas. Karena setiap hari lalu lintas warga yang menggunakan jalan tersebut semakin ramai.
”Ini jalan utamanya, dan selama rusak ini warga beralih ke jalan perusahaan. Dan itu malah berisiko karena jalan perusahaan sering dilewati kendaraan besar pengangkut kayu,”terangnya.
Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kobar, Juni Gultom mengatakan batu dan latrit sudah dikirim ke lokasi, dan pengerjaan dilakukan dengan swakelola. Alat berat untuk mengerjakan perbaikan jalan itu juga telah dipersiapkan.
”Tinggal dihamparkan saja dan selanjutnya dilakukan pengerasan jalan dititik yang rusak itu. Hari ini juga (kemarin), kita segera kirim alat berat itu ke lokasi,”tandasnya, kepada Radar Pangkalan Bun.(sla/gus)