PANGKALAN BANTENG-Mencegah salah kaprah dalam pemahaman perayaan hari valentine, Forum Silaturahmi Pelajar (Forsip) Pangkalan Banteng mengajak para remaja tidak ikut hanyut dalam peringatan hari kasih sayang itu.
Koordinator Pembina Forsip Pangkalan Banteng Mustakim mengatakan, perihal peryaan valentine ini perlu menjadi perhatian khusus bagi para orangtua. Menurutnya jangan sampai anak-anak menafsirkan Hari Kasih Sayang secara keliru.
”Maksudnya, sang anak melakukan perilaku menyimpang, misalnya memaknai Valentine dengan berhubungan seks, hal tersebut karena faktor kurangnya informasi dan pemahaman yang didapat oleh si anak, terutama terkait apa dampaknya jika melakukan perbuatan yang dalam Silam dikenal dengan zina itu,”paparnya, disela-sela acara Talkshow Remaja yang mengambil tema Ketika Cinta Menyapa yang bertujuan untuk mencegah perilaku seks bebas saat hari valentine nanti.
Anak-anak saat ini lanjutnya, sangat perlu pendampingan dalam hal apa pun ketika mereka sudah mulai menginjak masa remaja atau sudah aqil baliq. Menurut pendapatnya, pencegahan perilaku seks bebas saat ini tidak hanya bertumpu saat menjelang hari valentine namun sudah harus dilakukan ketika mereka mulai mengenal pacaran.
”Menekankan bahwa pacaran itu dilarang oleh agama itu bukan perkara mudah. Memang, pacaran tidak sepenuhnya berakhir dengan zina atau seks bebas, namun zina itu sering diawali dengan pacaran,”papar salah satu guru di Pangkalan Banteng ini
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi A DPRD Kobar Madiwar mendukung langkah Forsip Pangkalan Banteng dalam membentengi generasi muda saat ini agar tidak tergiur melakukan seks bebas
Untuk itu lanjut dia, alangkah baiknya jika selain guru yang memberikan pemahaman akan bahaya seks bebas, para orangtua juga tidak tertutup kepada anak-anaknya ketika berbicara tentang seks. Terutama pada anak-anak mereka yang memasuki masa pubertas, karena pada saat itu organ seksual yang mereka miliki sudah semakin berkembang.
”Jika tidak ada pendidikan tentang seksual dari orangtua, yang kita takutkan mereka mencari jawaban atas pertanyaan seks di luar lingkungan keluarga, hal yang ditemukan bukan pembelajaran, namun justru penjerumusan,”imbuhnya.
Karena kekeliruan itu menurut Madiwar, seolah menjadi suatu kelaziman jika anak-anak justru hanya akan mendapatkan informasi tentang enaknya seks bebas dari teman atau dari internet, melalui situs-situs yang tidak mendidik. Dan selanjutnya, anak-anak akan tertantang untuk mencoba sehingga akibatnya sangat fatal.
”Dan hal itu akan sangat kuat ketika mereka juga salah dalam memaknai hari valentine yang katanya sebagai peringatan hari kasih sayang itu harus diwujudkan dengan seks bebas,”terang politikus PKS ini.
Kemudian tambahnya, faktor lingkungan juga memegang peran penting. Ia menambahkan jika lingkungan tidak peduli dengan apa yang dilakukan anak, ada kemungkinan besar, mereka melakukan hal yang lebih tidak senonoh atau bahkan menjurus pada tindakan kriminal seperti pencabulan pada anak kecil dan juga perkosaan.
”Untuk itu, tiap-tiap individu yang ada di masyarakat sebaiknya memberikan teguran jika melihat remaja yang bukan muhrimnya sedang berduaan di lokasi yang sepi apalagi malam hari,” pungkas Madiwar.(sla/gus)