PANGKALAN BANTENG - Foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berlatar bendera merah ditemukan di Kecamatan Pangkalan Banteng. Foto itu ada di ruang guru dan ruang Kepala SMPN 3 Pangkalan Banteng, Senin (13/2) pagi.
Kepala SMPN 3 Pangkalan Banteng Supiannur mengungkapkan, keanehan foto itu baru ia sadari saat sedang berbincang-bincang dengan guru dan tamu sekolah. Foto yang sempat menjadi kontroversi di media sosial hingga membuat pemerintah repot itu akhirnya diganti.
”Saat itu sedang ada tamu, dan sedang berbincang. Kemudian baru sadar kalau foto Presiden dan Wakil Presiden kok sedikit ada yang aneh. Ternyata warna bendera yang di belakangnya hanya berwarna merah,” ujarnya.
Sadar akan kejanggalan itu, dia langsung memeriksa seluruh ruangan kelas dan ruangan kantornya. Ternyata juga ditemukan satu set foto serupa di ruang kerjanya yang tepat berada di atas tempat duduknya.
”Kita telusuri di ruang kelas tidak ada, semua sudah sesuai. Tapi rupanya di ruangan saya ada yang seperti itu,”katanya.
Selama ini dia tidak menyadari bahwa ada kejanggalan dalam foto pasangan pemimpin negeri ini yang terpajang di kantornya. Meski sempat ramai di media sosial ataupun pemberitaan, namun dia dan dewan guru yang lain juga tidak menyadari hal itu.
”Kita sama sekali tidak tahu, karena dulu belinya di Pangkalan Bun, waktu itu belinya beberapa set. Tiap set isinya foto presiden dan wapres serta lambang Garuda Pancasila. Selesai beli ya langsung kita pasang begitu saja,” terangnya.
Foto-foto tersebut diakuinya dibeli oleh bendahara sekolah di salah satu toko di Pasar Indra Kencana Pangkalan Bun. Saat itu pembelian foto dengan bingkai itu tidak hanya dua set namun sekitar empat set lebih. Selain dua set foto nyleneh itu, beberapa set foto lain semuanya berlatas merah putih.
”Kita kan beli banyak, di beberapa set foto lain tidak ada. Hanya dua set itu saja. Saya sendiri juga heran, kenapa bisa begitu. Saya pun masih bingung sampai sekarang,” katanya dengan nada heran.
Setelah diturunkan dan diganti dengan foto berbendera merah putih, dua set foto itu langsung diserahkan ke Polsek Pangkalan Banteng.
”Kita serahkan saja ke polsek, nanti takut berkembang isu yang enggak jelas. Kita ini kan orang awam yang tidak tahu facebook, twitter, path apalagi instagram jadi tidak mengerti dengan isu-isu yang berkembang di media sosial semacam itu,”katanya.
Sementara itu, Kaposlek Pangkalan Banteng Iptu Sudarsono membenarkan temuan tersebut. Kejadian itu bukan disengaja. Pihak sekolah baru mengetahui kejanggalan foto tersebut meski sebenarnya foto itu sudah terpasang beberapa bulan yang lalu.
”Namanya juga tidak tahu, mau bagaimana lagi. Kita berpikir positif sajalah. Mungkin saat produksi gambar itu fotografernya tanpa sengaja sisi pengambilan gambarnya sedikit kurang pas atau benderanya sedikit kelipat sehingga yang terlihat hanya warna merahnya saja. Tapi kita apresiasi pihak sekolah yang aktif memberi laporan dan menyerahkan gambar itu,” katanya.
Tidak hanya itu, Sudarsono juga mengimbau agar semua masyarakat melapor atau menyerahkan ke aparat kepolisian bila menemukan foto semacam itu terutama untuk sekolah-sekolah dan instansi di Pangkalan Banteng.
”Kita minta untuk diganti dan diserahkan ke polsek. Ini untuk mencegah agar tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk memperkeruh suasana,” pungkasnya. (sla/yit)