SAMPIT-Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hero Harapanno Mandouw menyatakan bahwa Pemkab Kotim harus segera melakukan pemerataan penempatan tenaga pengajar, atau guru. Ditegaskannya, dunia pendidikan terutama di pelosok kabupaten ini banyak kekurangan guru sehingga menghambat proses belajar mengajar.
”Guru kontrak bisa direkrut dan harus ditempatkan di daerah yang kurang guru. Percuma kalau merekrut guru tetapi penempatannya juga bukan pada yang berkebutuhan. Guru kontrak itu direkrut maksudnya guna ditempatkan di pelosok yang masih membutuhkan,”imbuhnya.
Menurutnya Hero, keberadaan guru kontrak saat ini menjadi salah satu solusi mengatasi minimnya tenaga pengajar berstatus pegawai negeri di pelosok. Sementara itu, terkait dipertahankannya keberadaan 516 guru kontrak Kotim, menurutnya merupakan langkah tepat di tengah keresahan para guru terkait kelanjutan kontrak mereka. Apalagi tambahnya, setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, di mana kewenangan mengelola pendidikan setingkat SMA/SMK menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
Selain itu dirinya juga mendorong agar ke depan Pemkab Kotim bisa menaikkan gaji guru kontrak. Sebab, dilihat dari kondisi kerjanya, terutama para guru kontrak yang bertugas di wilayah pedalaman, gaji yang kecil belum mampu mengangkat martabat profesi guru. Namun tambahnya, disamping itu Pemkab Kotim juga mesti mengkaji sisi kebutuhan anggaran. Jangan sampai APBD Kotim melebihi ketentuan dalam pembiayaan untuk tenaga honorer itu nantinya.
"Kami mendukung peningkatan kesejahteraan guru kontrak, karena ada guru sekolah itu yang honor guru kontraknya hanya Rp 200 ribu perbulan dan kerjanya setiap hari juga sepeti guru PNS. Kami sangat miris mengetahui ini, dan ini salah satu potret pendidikan di Kotim,” pungkas Hero. (ang/gus)