SAMPIT - Petani karet meminta Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melakukan tera ulang timbangan milik para pengepul. Langkah ini perlu dilakukan agar tidak ada kecurangan yang merugikan petani.
“Tidak jarang ada oknum pengepul bisa memainkan timbangan. Timbangan itu tentunya merugikan kami. Semestinya karet kami dapat 50 kilogram , karena timbangannya tidak beres bisa saja jadi ringan ke 40 kilogram,” kata Angga, petani karet Cempaga.
Dirinya pernah menjadi korban, namun tidak berani berbuat banyak karena takut hasil panen karetnya tidak dibeli lagi oleh pengepul. ”Kalau kejadian seperti itu jarang ada yang protes, karena takutnya minggu depannya tidak ada yang beli hasil kami,” katanya.
Tidak hanya petani karet, petani rotan pun mengeluhkan hal serupa. Mereka berharap ada razia sewaktu-waktu terhadap timbangan para pengepul. Mereka selama ini merasakan minimnya pengawasan dan campur tangan dari pemerintah daerah sehingga dugaan permainan kotor itu semakin leluasa.
”Tidak hanya karet tetapi juga pengepul rotan harus ditera ulang semuanya, karena kami pernah mengalami kejadian rotan dijual kepada pengepul yang timbangannya kami anggap tidak adil,” kata Kardi, warga Kecamatan Kotabesi.
Dia menceritakan, saat itu dia menjual rotan basah hasil panennya kepada pengepul. Ketika ditimbang pengepul hanya 85 kilogram, padahal sebelumnya dengan jumlah batang rotan yang sama ditimbang beratnya 102 kilogram.
“Sedikit banyak kami petani itu paham berapa berat hasil kami, jadi prediksi kami tidak pernah meleset . Kami tahu saja ada timbangan pengepul yang bisa menipu,” kata dia. (ang/yit)