SAMPIT – Hari Rahmad, anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur menilai kondisi terminal Patih Rumbih Sampit perlu mendapat sentuhan pembangunan.
Terutama aspal di dalam terminal. Pasalnya, kondisinya saat ini membuat tidak nyaman bagi para pengguna jasa terminal dan operator angkutan umum (bus).
“Terminal Patih Rumbih kondisi aspalnya sangat memprihatinkan, padahal itu terminal transit orang dari luar daerah, rasanya sedikit malu kalau kondisi demikian dibiarkan terus menerus,” kata Hari Rahmad, Senin (20/2).
Ketua DPC Hanura Kotim ini menjelaskan beberapa fasilitas terminal yang terletak di Jalan MT Haryono cukup memadai, namun yang sangat kurang hanya bagian aspal saja.
Semestinya yang namanya terminal harus memiliki aspal yang mulus karena disitu merupakan pusat transportasi dan pergerakan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, pembenahan terminal wajib dilakukan, sekalipun ada wacana pemerintah daerah untuk merelokasikan terminal ke bagian barat kota Sampit.
“Sementara ini masih belum direlokasi, jadi tidak rugi Pemda membenahninya,“ tandasnya.
Sekadar diketahui, wacara pemindahan terminal Sampit sempat dilontarkan pada 2012 silam. Terminal Patih Rumbih akan dipindah ke jalan lingkar utara Kota Sampit dan untuk tahap pertama akan dicarikan dulu lahan serta pembuatan master plan.
Kedepannya setelah terminal dipindah, tidak ada lagi bus umum khusus penumpang yang melintasi di jalan dalam kota.
Belakangan ini aktivitas keluar masuk bus antar kota dan antara kabupaten yang beroperasi di terminal Patih Rumbih Sampit semakin meningkat.
Besarnya badan bus yang keluar masuk terminal, tidak jarang membuat lalu lintas di Jalan MT Haryono dan jalan dalam kota yang dilalui menjadi macet.
Di samping bobot dan ukuran bus yang besar juga tidak sesuai dengan kondisi jalan dalam kota Sampit yang hanya kelas III. (ang/fm)