PANGKALAN BUN - Dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), program cetak sawah dinilai bisa menjadi solusi agar masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar.
Hal itu diutarakan Dandim 1014/PBN sekaligus Koordinator Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kobar, Letkol Inf Wisnu Kurniawan. Menurutnya dengan cetak sawah masyarakat bisa mengaktifkan kembali bidang pertanian dengan dibantu TNI Angkatan Darat (AD) untuk membuka lahan tersebut dengan cara manual atau pun menggunakan alat berat.
"Cetak sawah tentunya menjadi solusi, tanpa membakar hutan dan lahan," tegasnya, Rabu (22/2) kepada Radar Pangkalan Bun.
Wisnu menerangkan, program tersebut di Kobar ini masih nihil, dan hanya Kabupaten Sukamara saja yang mendapatkan jatah program cetak sawah. Sedangkan untuk pembuatan sumur bor masih tetap jalan, namun kewenangan tersebut berada di Pemkab Kobar.
"Kalau kami dengan Polri sifatnya hanya untuk pencegahan dan penindakan apabila ada Karhutla. Untuk proses hukum kewenangan Polri apabila memang ada unsur kesengajaan atau tidak," paparnya.
Wisnu menambahkan, tentunya dengan kegiatan sosialisasi dan pencegahan Karhutla kepada masyarakat adalah hal yang penting dilakukan, seperti pada tahun 2016 lalu yang cukup berhasil meminimalisir titik hotspot Karhutla.
"Ya mudah-mudahan tahun ini lebih sedikit atau bahkan tidak ada ditemui titik hotspot,"tandasnya. (jok/gus)