PANGKALAN BUN- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat turut memeringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017 yang dilangsungkan di halaman kantor Bupati Kobar, Minggu (26/2). Peringatan HPSN juga dilakukan aksi nyata peduli sampah dengan mengambili sampah di lokasi car free day (CFD) di jalan Syutan Syahrir.
Pejabat Bupati Kobar Nurul Edy mengatakan, peringatan HPSN ini kiranya menjadi pembelajaran bagi seluruh maasyarakat agar peduli terhadap sampah. Pemkab Kotawaringin Barat (Kobar) mengajak semua elemen masyarakat untuk bergerak dan bergotong-royong membersihkan lingkungannya dari sampah.
"Saatnya ini kita harus bergerak. Bergerak menangani sampah yang menjadi persoalan untuk dituntaskan. Maka dari itu sebagai buktinya, kami dari jajaran Pemkab meminta untuk turun ke CFD memunguti sampah yang ada,"imbuhnya.
Dalam peringatan HPSN ini juga dilakukan apel pagi dan penandatanganan 'Deklarasi Gerakan Kotawaringin Barat Bersih Sampah 2020'. Ratusan peserta yang hadir dalam acara tersebut membawa kantong-sampah dan memunguti sampah di sepanjang jalur Car Free Day (CFD), Pangkalan Bun.
Dijelaskan Nurul Edy, bebas sampah 2020 sudah menjadi visi nasional. Dan hari peringatan peduli sampah ini juga sudah menjadi gerakan yang dimulai sejak dua tahun lalu. Sehingga Kobar yang sudah menjadi kota Adipura ini semakin bersih dan tertata.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kobar Fahrizal Fitri menambahkan, aksi pilah dan pungut sampah di area CFD Pangkalan Bun itu sebagai upaya penyadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Kegiatan itu terang Fahrizal, juga diikuti berbagai kalangan, mulai dari ASN Pemkab Kobar, TNI/Polri, DPRD Kabupaten Kobar, aktivis lingkungan, pelajar serta berbagai komunitas peduli sampah yang ada di Pangkalan Bun.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk memperlakukan sampah secara bijaksana dengan pola menggunakan kembali, reduce atau mengurangi sampah serta recycle atau pendaurulangan sampah atau yang sering dikenal dengan istilah 3R.
"Tahun ini kami akan fokus pada pengolahan sampah menjadi pupuk organik (kompos), agar bisa mempertahankan penghargaan dan meningkatkan penilaian Adipura," pungkasnya.(rin/gus)