PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) merespons keluhan korban banjir yang belum mendapat bantuan makanan. Pemkab telah meminta Dinas Sosial dan BPBD Kobar agar mendata warga yang terkena Banjir.
Penjabat Bupati Kobar Nurul Edy mengatakan, banjir di Arut Utara yang terjadi hampir seminggu ini terus dipantau. Dinas Sosial dan BPBD Kobar agar melakukan pendataan secara menyeluruh agar bantuan nanti bisa diperkirakan dan segera disalurkan.
”Terkait banjir, sudah saya minta Dinsos dan BPBD melakukan pendataan berapa banyak yang terkena banjir. Ini harus cepat diberikan bantuan," ujar Nurul Edy.
Saat ini, lanjutnya, BPBD telah mengupayakan mengambil bantuan dari BPBD Provinsi yang nantinya akan diserahkan ke korban banjir. Dengan demikian, hal itu bisa membantu masyarakat yang dilanda banjir.
”Nanti, setelah bantuan datang, secepatnya akan disalurkan. Kami sangat kasihan kepada para korban banjir," katanya.
Selain itu, lanjutnya, Dinas Kesehatan diminta merespons, karena warga sudah mulai mengalami gatal-gatal. ”Kalau bisa semua daerah yang terkena banjir agar puskesmas tetap siaga, sehingga ketika ada warga yang berobat atau mengeluhkan penyakit, segera tertangani. Kalau perlu Dinkes ngedrop dokter atau sejumlah desa yang terkena banjir," tegasnya.
Seperti diketahui, banjir di Kecamatan Arut Utara akibat luapan Sungai Arut semakin tinggi. Desa yang tergenang adalah Kerabu, Gandis, Sukarami, Nanga Mua, Pandau, dan Kelurahan Pangkut.
Pada Sabtu (25/2), ketinggian air di Pangkut dan Nangamua baru sekitar 70-80 centimeter. Pada Senin (27/2), ketinggian di Desa Nangamua naik menjadi 110-115 centimeter. Total ada dua RT dengan 60 KK yang terendam. (rin/ign)