SAMPIT-Anggota Komisi III DPRD Kotim Dadang H Syamsu yang membidangi pendidikan menyoroti penganggaran kegiatan di sektor pendidikan Kotim, selama ini yang lebih banyak untuk kegiatan seremonial. Menurutnya, persoalan kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, masih kerap diabaikan dengan dalih kekurangan anggaran.
”Sistem penganggaran oleh Disdik perlu dirubah, jangan hanya menganggarkan untuk kegiatan seremonial yang minim manfaat. Tetapi anggarakan untuk investasi pendidikan jangka panjang seperti sarana dan prasarana pendidikan, yang justru ditinggalkan tanpa ada perhatian,” ungkapnya akhir pekan tadi.
Dadang juga mengungkapkan, penggunaan anggaran pendidikan harus tepat sasaran. Selain itu, program peningkatan kualitas pendidikan harus terarah dan berkesinambungan. Ditegaskannya, jangan sampai di Disdik terlalu banyak pos anggaran yang terserap untuk kegiatan seremonial.
"Itu tentu sangat tidak efisien dan cenderung mubazir. Contohnya dengan digelarnya kegiatan kemah guru dengan menghabiskan anggaran yang besar, seandainya kegiatan kemah guru itu dialihkan pos anggarannya untuk pembangunan ruang kelas tentunya akan lebih jelas bermanfaat," papar Politikus PAN ini.
Dadang kembali mengatakan, banyaknya kegiatan seremonial yang alokasi anggarannya dari dana APBD belum berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan saat ini."Harus diakui bila dibandingkan dengan daerah lain, pendidikan kita masih tertinggal, tidak usah melihat daerah-daerah maju, dengan kabupaten tetangga saja sarana dan prasarana pendidikan kita masih tertinggal," ulasnya.
Ditambahkannya lagi, anggaran pendidikan yang dialokasikan dalam APBD masih lebih banyak digunakan untuk membiayai rutinitas penyelenggaraan pendidikan. Belum terlihat adanya inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan pendidikan yang terbaik.
"Padahal, pendidikan adalah aset besar untuk mempercepat pembangunan di masa depan, seharusnya pemerintah daerah menyadari hal itu,"tandas Dadang.(ang/gus)