SAMPIT-Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli mendorong agar pelelangan dan pelaksanaan proyek fisik tahun ini bisa lebih awal digelar. Menurutnya, hal ini guna memberikan jeda waktu yang cukup panjang bagi rekanan, dan menghindari masih ada pelaksanaan proyek fisik di musim hujan , saat akhir tahun.
“Kami mendorong agar lelang dilaksanakan lebih cepat, mengingat untuk kualitas pekerjaan yang lebih baik juga, “imbuhnya, baru-baru ini.
Diakuinya, salah satu kendala pelaksanaan proyek diawal tahun ini yakni ketersediaan anggaran yang masih belum mendukung. Dana pembangunan yang bersumber dari pusat hingga provinsi, menurutnya belum masuk ke kas daerah sehingga ini juga kadang jadi persoalan bagi pemerintah dalam melaksanakan program itu di awal tahun.
Alasan lainnya, lanjut Jhon, perlunya pengerjaan proyek lebih cepat agar meningkatkan serapan anggaran dan pertumbuhan ekonomi. Juga untuk menjaga kualitas proyek."Jangan sampai proyek menumpuk di semester kedua, sebab ini rentan berdampak pada rendahnya kualitas pekerjaan proyek dan pengawasan melemah," tegasnta.
Jhon berharap, program-program pembangunan yang telah disusun Pemkab Kotim bersama DPRD, segera dilelang terutama yang dilaksanakan dengan sistem tahun jamak (multiyears). Hal ini menurutnya demi membuka keterisolasian daerah dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Diketahui untuk tahun ini setidaknya ada enam program yang masuk pembiayaan multiyears dengan total anggaran sebesar Rp500 miliar. Program itu yakni pembenahan fasilitas wisata Pantai Ujung Pandaran sebesar Rp40 miliar, pembangunan gedung instalasi bedah sentral RSUD dr Murjani Rp151 miliar, pembangunan Jembatan Desa Runting Tadah sebesar Rp32 miliar.
Selain itu juga ada penambahan fasilitas wisata Kota Ikon Ikan Jelawat dan tempat parkirnya sebesar Rp32 miliar, pembangunan jalan dari Desa Cempaka Mulia-Kampung Melayu sebesar Rp244 miliar. Serta kegiatan pembangunan hutan kota, kebun raya Sampit, dan hutan mikro Rp117 miliar, melalui Dana Alokasi Khusus-Dana Reboisasi sebesar, Rp117 miliar.(ang/gus)