SAMPIT - Wakil Ketua DPRD Kotim, Dewin Marang memint agar program konversi minyak tanah (mitan) ke elpiji betul-betul dijalankan secara matang.
Sebab, tidak sedikit warga yang masih enggan beralih ke gas dengan berbagai alasan dan kendala. Karena itu, tugas pemerintah daerah untuk mensosialisasikan lebih mendalam.
“Tidak sedikit warga enggan pindah ke gas, mereka lebih senang dengan minyak tanah bahkan ke kayu bakar, ini masih banyak ditemui di Kotim, karena minimnya sosialisasi,” kata Dewin Marang, Senin (7/3).
Menurut Dewin, jika dicermati program konversi minyak tanah ke gas sudah cukup baik, sebab memberikan efektivitas dan efisiensi untuk mengurangi beban Negara mensubsidi bahan bakar.
“Program konversi minyak tanah ke gas dilaksanakan pemerintah dalam rangka efisiensi dan mengurangi beban subsidi, programnya bagus tetapi yang namanya masyarakat masih ada ketakutan pindah ke gas dengan alasan berbahaya (meledak),” terang Dewin.
Di lain sisi program tersebut, kata Dewin, juga masih belum berjalan dengan baik dan masih terdapat puluhan ribu rumah tangga sasaran (RTS) yang belum menerima bantuan perangkat gas elpiji.
“Ada sekitar 30 ribu RTS yang belum mendapat bantuan perangkat gas gratis tersebut,” sebutny.
Penerima paket gratis kompor dan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram di Kotim sekitar 71 ribu RTS. Namun masih ada sekitar 30 ribu RTS yang belum menerima paket bantuan tersebut. (ang/fm)