PANGKALAN BANTENG - Kawanan pencuri sapi beraksi di wilayah Pangkalan Banteng. Tak tangung-tanggung, empat ekor sapi milik Sapni, warga Desa Sungai Pakit, raib dalam satu malam. Pelaku diduga lebih dari dua orang.
”Empat ekor sapi itu semuanya betina, dan kerugian sekitar Rp 60 juta,” ungkap Sapni, korban pencurian, Selasa (7/3) siang.
Ia menuturkan, pelaku berniat mencuri lima ekor sapi yang terdiri dari empat betina dan satu jantan. Namun satu ekor sapi jantan rupanya gagal diangkut oleh kawanan pencuri itu.
”Mungkin mereka takut karena sapi jantan itu cukup beringas, jadinya ditinggal di kebun sawit sekitar 600 meter dari kandang. Sapi diikat di pelepah sawit,” katanya.
Menurutnya, pencuri sangat mengerti dengan kondisi kandang. Selain itu pelaku diduga cukup paham dengan tingkah laku sapi.
”Tidak terdengar bunyi-bunyi mencurigakan, anjing penjaga juga diam. Mungkin sudah kena hipnotis atau dikasih umpan, saya tidak tahu. Karena saat pagi hari pascakejadian pencurian kemarin, anjingnya berada di kebun belakang kandang,” terangnya.
Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Sudarsono menjelaskan, anggotanya telah mendatangi TKP. Dari penyelidikan awal, kuat dugaan pelaku sudah lama mengincar lokasi peternakan tersebut.
”Kita masih lidik, dan diduga pelaku ini sangat paham dengn TKP dan sudah tahu karakteristik dari jenis hewan ternak itu,” ungkapnya.
Dengan banyaknya jumlah peternak sapi di Pangkalan Banteng sangat mungkin kejadian tersebut bisa terulang, oleh karena itu pihaknya mengimbau agar para pemilik ternak bisa sama-sama saling menjaga dan terus berkordinasi dengan petugas Bhabinkamtibmas yang berada di masing-masing desa.
”Ini belum Idul Fitri saja sudah mulai muncul pencurian sapi, jangan sampai saat menjelang Idul Adha malah makin marak.,”katanya.
Selain itu, para pembeli sapi atau pemilik usaha jagal sapi juga wajib waspada. Mereka diminta untuk tidak asal menerima sapi dari warga yang tidak jelas asal usulnya. (sla/yit)