SAMPIT-Wakil Ketua DPRD Kotim Parimus, menyarankan agar korban banjir yang bermukim di beberapa desa yang ada di Kecamatan Cempaga Hulu perlu direlokasi. Hal ini mengingat setiap tahun kejadian banjir selalu mengancam warga yang di lokasi tersebut.
”Memang harus segera diarahkan untuk memilih dataran yang tidak terkena banjir. Terutama bagi warga yang akan membangun rumah. Meski pun demikian, untuk daerah seperti itu harus diakali dengan pembuatan rumah panggung,”imbuhnya.
Parimus mengaku sangat khawatir dengan kondisi masyarakat korban banjir, mengingat pemukiman warga yang sangat dekat dengan sungai, tentu menjadi titik rawan bencana banjir akibat luapan air sungai.
Dirinya juga mendapat informasi dari warga setempat, bahwa setiap tahun daerah utara Kotim tersebut memang menjadi langganan banjir. Tapi menurut mereka (warga), persoalan banjir tidak menjadi masalah karena memang sudah terbiasa. Hanya saja lanjut Parimus, selama ini jika dibiarkan terus maka desa-desa di sana pembangunannya tidak akan berkembang.
Sementara itu pada akhir bulan Febuari lalu, tercatat sebanyak 54 rumah di Desa Sungai Ubar, Kecamatan Cempaga Hulu, terendam banjir, puluhan rumah itu berada di lima RT. Banjir terjadi setelah tingginya intensitas hujan sejak beberapa hari terakhir, sehingga luapan air sungai naik rumah warga. Rata-rata setiap tahun, banjir yang menggenangi desa tersebut tingginya mencapai 60 cm hingga 70 cm.
”Selain itu banjir yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Cempaga Hulu, tidak hanya disebabkan akibat intensitas curah hujan yang tinggi, tetapi juga termasuk kiriman air dari dataran yang lebih tinggi,” pungkas Parimus. (ang/gus)