SAMPIT-Ketua Komisi I DPRD Kotim Handoyo j Wibowo menegaskan, pihaknya bakal berpikir dua kali untuk menyetujui penyertaan modal ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotim di tahun 2017 ini, yang nilainya mencapai Rp 72 Miliar. Menurutnya, hingga tahun 2017 ini, pengelolaan perusahaan daerah itu tidak mampu meyakinkan mereka di DPRD.
”Memang keinginan mereka mau usulkan, tetapi di lembaga DPRD tidak serta merta menyetujuinya. Karena di situ belum menyakinkan jika uang daerah yang nilainya cukup besar dikucurkan untuk modal PDAM,”ungkapnya kepada Radar Sampit kemarin.
Diketahui sebelumnya, PDAM Kotim memerlukan suntikan dana sekitar Rp72 miliar. Rencananya BUMD tersebut akan meminta ke Pemkab Kotim dalam waktu tiga tahun berturut-turut. Dana itu digunakan untuk penyertaan modal guna pelayanan distribusi air ke setiap sambungan rumah tangga.
”Saya juga harapkan BPKAD Kotim itu mesti cermat, jangan mengusulkan semua ke kita di dewan. Karena ke depan penganggaran harus berifat efektif dan efisiensi serta tepat guna. “tegas Handoyo.
Namun lanjutnya, apabila jajaran Direksi PDAM setempat bisa memberikan kepastian dan jaminan anggaran yang kucurkan untuk modal itu tidak mengecewakan hasilnya, maka mereka pun akan menyetujui usulan penyertaan modal tersebut.
Sementara itu sebelumnya, Direktur PDAM Firdaus Herman Ranggan menyebutkan, sejak 1982 hingga 2016, penyertaan modal untuk PDAM Dharma Tirta Sampit total sekitar Rp40 miliar. Sedangkan tuntutan saat ini cukup besar, di antaranya untuk melayani daftar tunggu 11 ribu pelanggan baru dan pembangunan fasilitas pengelolaan air. Karena itu, pihaknya membutuhkan penambahan penyertaan modal untuk mengakomodasi semua kepentingan tersebut. (ang/gus)