SAMPIT – Suatu kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sebab, kabupaten berjuluk Kota Mentaya (menarik tertib aman dan berbudaya) menjadi tuan rumah lomba dan pameran burung berkicau tingkat nasional. Event kali pertama digelar Sampit Bersatu Cup 2017 ini dipusatkan di stadion 29 Nopember, Sampit, Minggu (12/3).
Jumlah peserta yang mengikuti lomba tersebut tidak hanya datang dari komunitas pecinta burung berkicau Sampit, Kalteng. Bahkan pesertanya ada yang berasal Palangka Raya, Pangkalan Bun, Lamandau, Kalsel yakni Pelaihari dan Rantau, Kaltim dan Kalbar.
Ketua panitia Sampit Bersatu Cup 2017 Aris Fadilah mengungkapkan, ada 34 kelas yang dipertandingkan pada lomba burung berkicau tingkat nasional yang digelar di stadion 29 Nopember, Sampit. Misalnya, pleci kotawaringin timur, kacer, MB Borneo, love bird, kenari, cendet, maupun C jenggot. “Yang ikut perlombaan ini ada juga peserta yang pernah meraih juara nasional,” ujar Aris disela-sela kegiatan, Minggu (12/3).
Lomba burung berkicau ini dinilai benar-benar menghasilkan juara berkualitas, karena dewan juri independen yakni dari Jakarta, Pangkalan Bun dan Banjarmasin. Sebelum para dewan juri ini menilai, mereka terlebih dahulu diambil sumpahnya dengan alquran ditaroh di atas kepalanya. “Apabila kami tidak jujur, kami siap menerima hukuman dari Allah SWT,” demikian bunyi sumpah dewan juri tersebut.
Menariknya, para dewan juri itu diambil dari juri berpengalaman yang memang sudah menjadi langganan sebagai penilai di tingkat nasional. Dewan juri itu berasal dari Boy and Rekan (BNR). Ada sembilan juri yang dilibatkan untuk melakukan penilaian secara independen tersebut.
Para peserta lomba burung berkicau tingkat nasional ini terlihat bersemangat untuk mengikuti event tersebut. Selain untuk menjajal kepiawaian ‘jagoan’ dalam hal berkicau juga sebagai ajang silaturahmi antar sesama pecinta burung berkicau.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk lebih solid antara pecinta burung berkicau karena pesertanya tidak hanya di Kalteng saja melainkan seluruh Kalimantan dengan jumlah peserta sekitar seribu orang lebih,” kata Aris.
Bagi yang juara satu, dua dan tiga, lanjut Aris, mendapatkan piala, piagam bahkan sepeda motor on the road. Tujuannya, untuk lebih memotivasi para pecinta burung berkicau agar lebih siap lagi untuk melatih ‘jagoan’ guna mengikuti event-event selanjutnya. “Di Sampit ada 5 komunitas pecinta burung berkicau yang mengikuti perlombaan ini,” pungkasnya. (fin)