PANGKALAN BUN- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengunjungi Kabupaten Kotawaringin Barat, Kamis (16/3). Dalam barisan penyambut kedatangan panglima tertinggi angkatan udara RI itu, turut serta Imanuel Nuhan yang merupakan penerjun payung pertama asal Kalimantan Tengah.
Dengan menggunakan kursi roda di dampingi sejumlah jajaran pejabat Pemkab Kobar dan unsur Forum Komunikasi Perangkat Daerah (FKPD) Kobar lainnya, Imanuel Nuhan menyapa Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang juga membawa rombongan yang terdiri dari 15 orang. Selain itu saat tiba di VIP Room Bandara Iskandar Pangkalan Bun, KSAU juga disambut dengan acara adat kesultanan Kutaringin.
Dalam adara penyambutan itu, Hadi Tjahjanto juga mengucapkan syukur karena bisa berkunjung di Lanud Iskandar Pangkalan Bun. Di mana adanya Lanud di Kalimantan Tengah yang tepatnya di Pangkalan Bun itu, karena berkat para penerjun payung pada operasi Linud pertama TNI Angkatan Udara di Kalimantan.
"Untuk itu saya memberikan penghargaan kepada Imanuel Nuhan, sebagai pelaku sejarah penerjun payung yang masih hidup. Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya serta rasa bangga, sekaligus terima kasih atas darma bakti sebagai penerjun operasi linud pertama TNI Angkatan Udara di Kalimantan," paparnya.
Dirinya juga berharap nantinya saat peringatan HUT TNI AU Imanual Nuhan akan diundang ke Jakarta, sehingga pelaku sejarah tersebut bisa terus sehat. "Saya senang bisa bertemu bapak, dan memang saya ingin sekali bisa bertemu bapak. Kami berharap, bapak selalu sehat,"ungkap Hadi Tjahjanto saat menyalami Imanuel Nuhan.
Selain itu, kunjungan kerja KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tersebut memang sudah direncanakan setelah dirinya menjabat sebagai KSAU. Sebab saat ini, keberadaan Lanud Iskandar Pangkalan Bun sudah sangat vital."Sebagai pangkalan TNI Angkatan Udara mestinya terus kuta jaga. Di mana Lanud Iskandar ini juga untuk kegiatan operasi dan juga latihan. Jadi keberadaan Lanud ini sangat vital sekali," tegasnya.
Dijelaskannya pula, keberadaan Lanud Iskandar ini sebagai Lanud alternatif, apabila dalam misi apa pun pesawat tidak bisa mendarat ke Banjarmasin Kalimantan Selatan, maka bisa mendarat di Lanud Iskandar Pangkalan Bun.
Kemudian tambah Hadi, program ke depan TNI AU antara lain akan terus meningkatkan alat utama sistem pertahanan (Alutsista). Diantaranya akan ada menambah pesawat heli multi angkut pasukan, penambahan 12 radar. Sekarang hanya mempunyai 20 dan nantinya menjadi 32 radar, serta mengganti sejumlah pesawat. "Hal ini kita lakukan supaya ke depan Alutsista kita mumpuni dan bisa untuk kegiatan operasi serta latihan,"tandasnya.(rin/gus)