PANGKALAN BUN – Lokasi pencabulan yang dilakukan Ahmad Subandi (22) kepada SR (14) di galian tanah belakang SMPN 6 Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), ternyata menjadi favorit anak muda nongkrong untuk pesta minuman keras dan memadu kasih.
Penjaga Sekolah SMPN 6 Arsel, Yadi, mengatakan, di galian tanah belakang SMPN 6 Arsel itu, hampir setiap malam ada aktivitas anak muda nongkrong. Tempat tersebut sebenarnya akan dijadikan perumahan, namun masih terbengkalai.
”Memang banyak setiap malam orang nongkrong di situ, tapi saya biarkan saja. Kecuali dia berani masuk lingkungan sekolah baru saya usir," ujar Yadi, Jumat (17/3).
Yadi menuturkan, hal yang patut dikhawatirkan, yakni keberanian perempuan di bawah umur yang mau menuruti kehendak teman prianya. Walaupun suka sama suka, sang pria tetap disalahkan, karena dasar dari pemberlakuan Undang-Undang di bawah umur.
”Kita tidak bisa menyalahkan juga, terkadang ya perempuannya yang memang berani keluar malam-malam. Tinggal orangtuanya saja lagi mengawasi anaknya saat malam," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Operasional dan Pengendalian Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar Gusti Muhammad Roies mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus itu ke Polres Kobar. Untuk menindaklanjuti lokasi nongkrong tersebut, pihaknya akan melakukan patroli rutin menyisir tempat tersebut.
”Untuk tindak lanjut Satpol PP, masalah lokasi yang dijadikan tempat nongkrong tengah malam sekalian pesta miras, kami akan lakukan patroli malam rutin menyisir tempat tersebut," kata Roies.
Roies menjelaskan, lokasi galian tanah belakang SMPN 6 Arsel tersebut apabila malam hari memang untuk pemandangannya sangat bagus dan sangat disukai kaum muda. Pasalnya, lokasi tersebut berada di perbukitan dan seluruh lampu Kota Pangkalan Bun pada malam hari hampir kelihatan.
”Lokasi itu memang bagus pemandangannya kalau malam, lampu kota kelihatan dari situ. Menurut warga setempat, memang tempat nongkrong anak muda-mudi," pungkasnya. (jok/ign)