ARUTA – Jembatan Sungai Babing, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), penghubung Desa Gandis dan Desa Sukarami rusak parah. Jembatan tersebut rusak karena dihantam derasnya aliran Sungai Babing saat banjir melanda Aruta beberapa waktu lalu.
Lurah Pangkut Nasir mengatakan, warga harus berputar jauh menuju lokasi Desa Sukarami dan Gandis, yakni melalui jalan poros Desa Gandis yang longsor baru-baru ini. ”Jembatan itu rusak sewaktu dihantam banjir dengan kapasitas air yang sudah melewati atas jembatan," ujar Nasir, Rabu (22/3) melalui sambungan seluler.
Menurut Nasir, jembatan Sungai Babing awalnya dibangun pada tahun 2014 menggunakan dana ABPD, dengan ukuran panjang sekitar 10 meter dan lebar jalan 8 meter. Untuk memperbaiki jembatan itu harus dibangun jembatan baru sepanjang 15 meter.
”Itu harus diganti jembatan kayu atau beton. Jembatan ini merupakan salah satu urat nadi penghubung antardesa dan kecamatan. Dengan terputusnya jembatan ini, tentunya menghambat orang kantor kecamatan, guru, dan petugas puskesmas menuju ke desa tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Pahrul Laji mengatakan, terkait rusaknya jalan poros desa perbatasan Desa Gandis dan perusahaan karena longsor, masih dikoordinasikan dengan pihak perusahaan untuk memperbaiki jalan tersebut.
”Sedangkan untuk Jembatan Sungai Babing, rusak setelah banjir kemarin," katanya.
Pahrul menjelaskan, jalan satu-satunya, selain melewati Jembatan Sungai Babing yang terputus, yakni melewati jalan yang terkena longsor tersebut. Namun, jika dihitung, akses jalan lebih dekat melewati jembatan putus tersebut.
”Alternatif lewat jalan yang ambles (longsor). Kalau lewat jembatan ini memang putus, tapi bisa dilalui jalan kaki saja. Kalau motor susah lewat," ujarnya.
Pahrul menambahkan, BPBD Kobar tetap akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar dan akan mencoba mengusulkan lewat pendanaan darurat pascabencana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.
”Kita juga melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan terkait untuk segera membantu perbaikan akses jalan, terutama yang longsor dan jembatan putus," pungkasnya. (jok/ign)